JAKARTA-Penerbitan surat berharga negara bruto pada 2013 ditargetkan mampu menarik pembiayaan sebesar Rp281,77 triliun guna menutupiu defisit APBN 2013 dan mengelola pasar obligasi negara.
Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Loto S. Ginting mengatakan Surat Berharga Negara (SBN) pada 2013 mengutamakan penerbitan di pasar domestik dengan tenor yang bervariasi.
“Tenor yang akan diterbitkan berdurasi sekitar 10 tahun, kita tidak akan terlalu banyak menerbitakan SUN di tenor yang terlalu panjang. Kalau bisa akan kami terbitkan di tenor 5 tahun, kalau ada appetite," ujarnya dalam investor gathering terkait strategi dan kebijakan pengelolaan utang 2013 hari ini (29/11).
Berdasarkan data Ditjen Pengelolaan Utang, sebanyak 23% SUN yang akan diterbitkan di pasar domestik pada 2013 bertenor 1-3 tahun, sedangkan tenor 5-10 tahun porsinya mencapai 30%, dan tenor 15-20 tahun porsinya mencapai 33%. Adapun porsi penerbitan global bond dibatasi maksimal sebesar 14% dari total penerbitan SBN bruto.
Pada 2013, pemerintah menerapkan lima kebijakan baru terkait penerbitan obligasi negara. Kebijakan tersebut, papar Loto, mencakup pengendalian durasi SBN yang diterbitkan, menerbitkan SBN berdenominasi valas di pasar domestik dan menerapkan strategi 'green shoe'.
"Green shoe itu kita buka untuk bid non-kompetitif tapi minatnya besar dan tidak mencukupi," jelasnya. (yus)