JAKARTA--Pemerintah akan menggelar simulasi (fire drill) untuk menguji ketangguhan protokol manajemen krisis (crisis management protocol/CMP) dalam menghadapi instabilitas kondisi perekonomian nasional. Hal tersebut direncanakan akan dilaksanakan pada November, namun diundur menjadi Desember 2012.
Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo mengatakan simulasi krisis akan menguji koordinasi antarinstitusi keuangan yang tergabung dalam CMP, yakni Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Skenarionya dan situasinya dibikin menjadi seolah-oleh krisis, krisis menengah, atau krisis lebih panjang dan bagaimana kita merespon," ujar Menkeu di kantornya, Senin (26/11).
Intimacy, kata Agus, fire drill CMP akan melihat siapa dan bagaimana respon yang harus diambil dalam suatu kondisi krisis. Respon tersebut termasuk bentuk-bentuk pertukaran informasi, rapat koordinasi di tingkat pejabat tinggi dan deputi, kerangka regulasi, dan mekanisme pengambilan keputusan.
"Jadi semua akan disimulasikan dan juga harus didokumentasikan tentang kebijakan-kebijakan yang harus diambil ataupun keputusan-keputusan yang diambil, dan nanti kita lihat lagi dampaknya kepada sistem dan nanti dibikinkan skenario lagi, jadi itu berlapis-lapis skenarionya," jelas Agus.
Menurutnya, skenario fire drill akan disiapkan oleh lembaga supervisi finansial internasional Toronto Centre. Pemerintah juga berkonsultasi dengan Bank Dunia terkait penyusunan CMP Nasional yang lengkap dan komprehensif.
Simulasi krisis ini, lanjutnya, akan menggambarkan kesiapan CMP yang disusun pemerintah apabila terjadi krisis. Selanjutnya, fire drill diharapkan dapat memberikan review, diskusi, evaluasi dan perbaikan sistem CMP Indonesia, termasuk Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK).
Agus menuturkan pemerintah mendesain dua kali simulasi krisis untuk menguji CMP, yakni pelaksanaan fire drill sebelum akhir tahun dan full dressed simulation pada 2013 seiring efektifnya OJK dalam CMP Nasional.
"Hasil fire drill tadi dan kajian serta evaluasi ke sistem CMP akan kita publikasikan supaya masyarakat dan dunia tahu tentang sistem yang telah kita miliki," katanya.
Plt. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Bambang P.S. Brodjonegoro menuturkan fire drill dilakukan untuk memastikan semuanya berjalan dengan baik.
"Prosedurnya nanti dijalankan, siapa yang harus ditelepon, dalam meeting siapa yang harus dipanggil, laporan apa yang harus disiapkan, dan tindakan apa yang harus diambil," tuturnya.
Agus menambahkan dalam situasi ekonomi dunia yang tidak stabil, Indonesia harus selalu bisa mempersiapkan diri. Salah satunya dengan menyiapkan protokol manajemen krisis yang tangguh. (faa)