JAKARTA--Pelaksanaan konstruksi ruas tol Solo-Ngawi sepanjang 90,10 kilometer akan dimulai pada kuartal II/2013, menyusul realisasi pengadaan tanah yang sudah, mencapai 75% saat ini.
Kegiatan konstruksi tersebut, akan dimulai oleh PT Solo Ngawi Jaya, yang memiliki kewajiban membangun sebagian ruas dari tol Solo-Kertosono dengan total panjang 180 kilometer tersebut.
Dalam pembangunan konstruksi tol itu, sepanjang 60 kilometer akan dibangun oleh pemerintah, untuk meningkatkan kelayakan finansial proyek, sedangkan sisanya yakni 120 kilometer akan digarap oleh PT Ngawi Solo Jaya, dan PT Ngawi Kertosono Jaya.
Direktur PT Cinere Serpong Jaya, PT Solo Ngawi Jaya, dan PT Ngawi Kertosono Jaya Maria Wahono mengatakan untuk mengejar target konstruksi tersebut, perusahaan menargetkan financial closed untuk pembiayaan proyek bisa diteken pada awal tahun depan.
"Saat ini kita sudah daoat komitmen sindikasi perbankan dari Bank BNI, nantinya mereka akan menjadi leader, dan sisanya akan sindikasi dari beberapa perbankam atau lemvaga pembiayaan lainnya," ujar Maria di Jakarta, Minggu (25/11/2012)
Untuk besaran pinjamannya sendiri, katanya, masih dalam tahap negosiasi atau due dilligence. Meski demikian berdasarkam aturan, sindikasi perbankan senilai 70% dari total biaya, dan 30%nya berasal dari equity perusahaan.
Artinya, dana sindikasi pinjaman yang mungkin diajukan pada perbankan yakni senilai Rp6,27 triliun, mengingat total kebutuhan anggaran untuk proyek tol Solo-Kertosono mencapai Rp8,96 triliun.
Dia menargetkan untuk ruas Solo-Ngawi, diperkirakan akan mulai beroperasi pada 2014 mendatang, sedangkan Ngawi-Kertosono sepanjang 87,02 kilometer kemungkinan baru akan difungsionalkan pada 2015 mendatang.
Alasannya, sampai saat ini capaian pengadaan tanah di ruas itu baru mwncapai 30%. Secara total, lanjutnya, realisasi pengadaan tanah tol Solo-Kertosono mencapai 55%.(msb)