Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APBN 2012: Penerimaan negara dari bea cukai bisa tembus 106%

JAKARTA--Penerimaan negara dari bea dan cukai hingga akhir 2012 diproyeksi bisa menembus 106% dari target APBN-P 2012 terdorong tingginya realisasi cukai dan bea masuk.Direktur Jenderal Bea dan Cukai Agung Kuswandono menuturkan hingga 7 November 2012,

JAKARTA--Penerimaan negara dari bea dan cukai hingga akhir 2012 diproyeksi bisa menembus 106% dari target APBN-P 2012 terdorong tingginya realisasi cukai dan bea masuk.Direktur Jenderal Bea dan Cukai Agung Kuswandono menuturkan hingga 7 November 2012, setoran bea cukai yang sudah terkumpul mencapai Rp121 triliun."Per 7 November 109% dari target. Jadi kira-kira sekarang Rp121 triliun yang sudah kita kumpulkan," ujarnya.Dalam APBN-P 2012, pemerintah menargetkan penerimaan bea dan cukai sebesar Rp131,2 triliun. Setoran tersebut berasal dari penerimaan cukai Rp83,3 triliun, bea masuk Rp24,7 triliun, dan bea keluar Rp23,2 triliun."Jadi kurang Rp10 triliun lagi lah dari target. Dalam satu setengah bulan Rp10 triliun, bisalah," katanya.Hingga akhir 2012, lanjut Agung, outlook realisasi penerimaan bea cukai diperkirakan sebesar Rp138,8 triliun. Artinya, realisasi Ditjen Bea dan Cukai mencapai 106% dari target APBN-P 2012."Target kita kan Rp131 triliun. Jadi nambah Rp9 triliun--Rp10 triliun. Doakan ya," tuturnya.Berdasarkan data Ditjen Perbedaharaan, per 31 Oktober 2012, realisasi penerimaan cukai mencapai Rp77,3 triliun atau 93% dari targetnya. Adapun penerimaan bea masuk dan bea keluar, masing-masing Rp23,1 triliun (93,5%) dan Rp18,4 triliun (79,1%).Tahun lalu, penerimaan Ditjen Bea dan Cukai juga melampaui target. Pada 2011, penerimaan DJBC tercatat Rp131,10 triliun dari target Rp115,01 triliun atau mencapai 113,99% dari target dan tumbuh 38,26% dibandingkan realisasi 2010.Tingginya penerimaan bea dan cukai diharapkan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Bambang P.S. Brodjonegoro dapat  mengompensasi risiko tidak tercapainya target pajak pada 2012. Pasalnya, penerimaan pajak penghasilan (PPh) migas cenderung lesu akibat melemahnya harga komoditas dan melambatnya perekonomian global."Ya nanti kita lihat lah, kan masih akhir tahun. Dan biasanya bea cukai akan lebih tinggi, PPN juga bisa lebih tinggi," tuturnya. (msb)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Diena Lestari
Sumber : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper