Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diserbu terigu impor, Golden Grand Mills sulit naikkan kapasitas

JAKARTA - Golden Grand Mills, produsen tepung terigu nasional, sulit meningkatkan kapasitas produksi akibat serbuan produk impor serupa.
 
Direktur Operasi PT Golden Grand Mills Dendy Soerjono mengatakan sejak berdiri pada Oktober 2011, utilitas pabriknya sukar beranjak melampaui 50% dari kapasitas penggilingan gandum sebesar 216.000 metrik ton per tahun. 
 
Perusahaan yang berlokasi di Cilegon, Banten, itu selama ini terpaksa menjual produk dengan harga rendah demi mengimbangi harga terigu impor yang dipatok murah, yakni sekitar Rp135.000 per zak (25 kg).
 
"Akhirnya kami juga harus jual dengan harga sama agar tetap dapat berkompetisi. Sebetulnya ini cukup mengganggu karena kami harus mengurangi kapasitas agar tak banyak merugi," katanya, Senin (5/11/2012).
 
Dendy enggan menyebutkan berapa persisnya kapasitas terpakai saat ini, tetapi menurutnya masih di bawah 50%. Margin yang tipis membuat perusahaan patungan Turki dan Indonesia itu pun kesulitan melunasi pinjaman. 
 
Perseroan juga harus melakukan efisiensi waktu produksi dan jumlah karyawan. Jumlah tenaga kerja hingga setahun berdiri tak bertambah dari 90 orang. 
 
Meskipun demikian, kondisi tahun ini dinilainya lebih baik ketimbang tahun lalu ketika harga terigu dalam negeri dipatok di bawah Rp100.000 per zak, terutama terigu asal Turki dan Ukraina.
 
"Saat itu parah sekali. Kami jual terigu sekitar Rp98.000 per zak. Itu di bawah biaya produksi," ungkapnya.
 
Golden Grand Mills merupakan satu dari sembilan perusahaan produsen terigu nasional yang mengajukan permohonan tindakan pengamanan (safeguards) atas lonjakan impor terigu yang dianggap merugikan industri dalam negeri.
 
Perusahaan itu bahkan dilaporkan menderita kerugian serius (irreparable damage) bersama tiga perusahaan lain, yakni PT Pangan Mas, PT Lumbung Nasional Flour Mills, dan PT Berkat Indah Gemilang, akibat membanjirnya terigu impor. (Faa) foto: ptgolden.com
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper