Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PEMERIKSAAN KEUANGAN: DPR minta BPK audit PLN

JAKARTA:  Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk melakukan audit terhadap energi primer PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK terhadap kinerja PT PLN sepanjang 2010,

JAKARTA:  Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk melakukan audit terhadap energi primer PT Perusahaan Listrik Negara (PLN)."Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK terhadap kinerja PT PLN sepanjang 2010, BPK menilai PLN gagal melakukan efisiensi kinerja manajemen. Inefisiensi yang dilakukan PLN salah satunya adalah bahan baku primer pembangkit senilai Rp37,8 triliun," kata Wakil Ketua Komisi VII DPR Effendi Simbolon di Jakarta, Senin(22/10/2012)Akibatnya, menurut Effendi, BUMN listrik tersebut kehilangan kesempatan menghemat biaya bahan bakar sebesar Rp17,9 triliun pada 2009 dan Rp19,6 triliun pada 2010."Audit BPK sangat penting untuk menghitung subsidi listrik yang setiap tahunnya terus meningkat," ujarnya.Sedangkan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudi Rubiandini mengatakan penyebab inefisiensi yang ditemukan BPK dikarenakan penerapan tata niaga gas."Ada prioritas peruntukan gas, di mana prioritas pertama untuk injeksi produksi minyak (Minyak Duri yang dikelola Chevron), untuk listrik, pupuk dan terakhir sektor industri," ujarnya.Rudi menambahkan, karena prioritas gas tersebut, alokasi gas PLN tidak ada dan pemerintah lebih memprioritaskan gas untuk injeksi uap dalam rangka meningkatkan produksi minyak."Masalah pasokan gas mengganggu proses produksi PLN. Akibatnya, biaya produksi PLN terus meningkat," tandasnya.(Foto: PLN.co.id) (Antara/msb)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper