Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GAS TANGGUH: Tahun depan RI Punya LNG Sempra Diversion 54 Kargo

JAKARTA: Direktur Eksekutif Reforminer Institute Pri Agung Rakhmanto mengharapkan pemerintah mengalokasikan seluruh gas Tangguh eks ekspor Sempra, Amerika Serikat untuk domestik. Menurutnya, tidak bisa dinegosiasikan lagi kalau seluruh gas Sempra untuk

JAKARTA: Direktur Eksekutif Reforminer Institute Pri Agung Rakhmanto mengharapkan pemerintah mengalokasikan seluruh gas Tangguh eks ekspor Sempra, Amerika Serikat untuk domestik. Menurutnya, tidak bisa dinegosiasikan lagi kalau seluruh gas Sempra untuk domestik.Saat ini, infrastruktur penerima LNG di dalam negeri memang belum siap. Pri mengatakan, jika domestik belum siap menerima, maka untuk sementara gas Sempra boleh diekspor, namun harus secara “spot”. Dia mengatakan tidak boleh ada kontrak ekspor dalam jangka panjang.“Kan FSRU Jabar kita masih membutuhkan pasokan gas, kemudian Arun, dan sebagainya, itu bisa dipenuhi dari Sempra,” kata Pri ketika dihubungi Bisnis, Selasa (23/10)."Yang pasti harus dimaksimalkan untuk domestik. Jangan sampai, ada niat untuk diekspor kembali."Sementara itu, pemerintah menyatakan  tahun depan Indonesia memiliki gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) hasil pengalihan (diversion) jatah Sempra Energy sebanyak 54 kargo. Pasokan ini dikatakan akan diprioritaskan untuk domestik.Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Rudi Rubiandini mengatakan pada 2013 memang akan ada sekitar 54 kargo dari Sempra Diversion.Namun, dia mengaku belum mengetahui akan dialokasikan kemana pasokan LNG tersebut. “Yang jelas sudah selesai bayar utang karena mundurnya Kilang Tangguh,” ujar Rudi.Pengalihan pasokan LNG yang seharusnya ke Sempra telah berhasil dilakukan pemerintah sejak tahun ini.Sesuai kontrak, jatah gas alam cair milik perusahaan energi Amerika Serikat itu bisa dialihkan ke pembeli lain sebesar 50% atau 30 kargo.Namun, pemerintah berhasil membujuk Sempra untuk mengalihkan sebanyak 54 kargo atau sekitar 90% dari jatah miliknya sebanyak 60 kargo setiap tahunnya.Indonesia berencana memiliki empat unit fasilitas penampungan dan regasifikasi terapung (floating storage and regasification unit/FSRU).FSRU Jawa Barat saat ini sudah beroperasi dengan pasokan LNG dari Kilang Badak, Kalimantan Timur sebanyak 200 mmscfd.Namun, pasokan tersebut belum menutup kapasitas unit penampungan milik Nusantara Regas yang mencapai 400 MMscfd atau 3 juta ton per tahun.Unit regasifikasi lain yang diharapkan mulai beroperasi pada tahun depan adalah alih fungsi Kilang Arun menjadi unit penampungan. Revitalisasi Arun ini direncanakan akan memiliki kapasitas 2,5 juta ton per tahun.Selain FSRU Jabar dan Arun, masih ada FSRU Jawa Tengah dan Lampung yang masih membutuhkan kepastian pasokan.FSRU Jawa Tengah diperkirakan akan mulai beroperasi pada kuartal keempat 2014. Sementara FSRU Lampung yang digarap PT PGN (Persero) ditargetkan bisa rampung pada tahun depan.Selain itu, kata Pri, gas Sempra memang seharusnya secara otomatis dialihkan untuk memenuhi kebutuhan terminal LNG domestik. (11/Bsi)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fajrin

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper