JAKARTA -- Perusahaan penjual tiket penerbangan didorong mengembangkan layanan menjadi travel advisor karena ada kecenderungan penurunan komisi agen seiring perkembangan teknologi yang memudahkan calon penumpang mengakses pembelian tiket secara mandiri.Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub Djoko Muratmojo mengatakan ada kecenderungan penurunan komisi yang diterima agen penjual tiket pesawat terban0g dari tahun ke tahun.Dia mencontohkan pada periode 10 tahun - 15 tahun silam rata-rata komisi yang diterima agen penjual tiket pesawat terbang mencapai 8% - 9%.Saat ini, ujarnya, rata-rata komisi yang diterima agen penjual tiket tersebut berkisar di angka 3% - 4%.Ke depan, ujarnya, bukan tidak mungkin lebih rendah karena sistem on line memungkinkan para calon penumpang dapat membeli tiket langsung kepada maskapai penerbangan.Apalagi, lanjutnya, perkembangan penerbangan murah menyebabkan banyak maskapai penerbangan menekan biaya operasionalnya. Salah satunya dengan mengurangi komisi agen."Dan ke depan bukan tidak mungkin bisa lebih rendah lagi. Harap para agen dapat menyikapi perkembangan ini tidak dengan meratapi turunnya komisi tetapi bisa mengembangkan layanan bisnis, misalnya berkembang menjadi travel advisor," ujarnya Rabu (10/10).Dengan mengembangkan diri menjadi travel advisor, lanjutnya, agen tidak hanya memiliki nilai tambah tetapi juga memiliki peluang tambahan pendapatan dari penjualan jasanya.(faa)
Komisi turun, agen tiket penerbangan didorong kembangkan jasa travel advisor
JAKARTA -- Perusahaan penjual tiket penerbangan didorong mengembangkan layanan menjadi travel advisor karena ada kecenderungan penurunan komisi agen seiring perkembangan teknologi yang memudahkan calon penumpang mengakses pembelian tiket secara mandiri.Direktur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Aurelia Nelly
Editor : Dara Aziliya
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

59 detik yang lalu
Shell Berniat Kembali Berinvestasi di Sektor Hulu Migas RI

1 jam yang lalu
OPINI : Risiko Peningkatan Utang Luar Negeri
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
