Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GO INTERNASIONAL: 15 Perusahaan Indonesia investasi di Afrika

MEDAN:  Sedikitnya 15 perusahaan Indonesia sudah berinvestasi di kawasan Afrika, mulai dari industri makanan hingga furniture. 

MEDAN:  Sedikitnya 15 perusahaan Indonesia sudah berinvestasi di kawasan Afrika, mulai dari industri makanan hingga furniture. 

"15 perusahaan itu masih tergolong sedikit kalau melihat potensi Afrika yang masih cukup besar. Selain berinvestasi, kawasan Afrika itu masih cukup potensial untuk digarap sebagai pasar ekspor bahkan pengusahanya bisa dijadikan calon investor di Indonesia seperti Sumut," kata Direktur Afrika Kementerian Luar Negeri RI, Lasro Simbolon, di Medan, Selasa (4/9/2012).

Ia mengatakan hal itu pada dialog tentang Optimalisasi Diplomasi Ekonomi RI-Afrika yang digelar Direktorat Afrika, Direktorat Jenderal Asia Pasiifik dan Afrika, Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU) Medan. 

Dia mengakui perusahaan yang beroperasi di Afrika sebagian besar merupakan perusahaan besar seperti Indofood Sukses Makmur, Kalbe Farma, Kedaung Indonesia dan Wilmar Nabati Indonesia. 

Perusahaan nasional memilih berinvestasi di negara-negara yang pertumbuhan ekonominya cukup bagus seperti Nigeria, Zimbabwe dan Mauritius. 

Pengusaha Indonesia memang harus gencar karena negara di kawasan Afrika itu juga semakin dilirik negara lain seperti China, Singapura Thailand bahkan India. 

China misalnya melakukan penetrasi pasar secara sistimatis melalui perdagangan dan investasi. 

Sementara itu, India memanfaatkan penduduk keturunannya yang menetap di berbagai negara Afrika untuk meningkatkan perdagangan dan investasinya, dan Thailand sangat agresif mempromosikan produk makanan dan wisatanya.Adapun Singapura memanfaafkan layanan jasa untuk memenuhi kebutuhan pasar Afrika. "Diakui dewasa ini secara investasi dan perdagangan, Indonesia masih surpus atas Afrika, tetapi masih harus tetap ditingkatkan karena peluang pasarnya masih cukup potensial dengan sumber daya alam dan pertumbuhan negara itu yang cukup bagus,"katanya.Total perdagangan Indonesia-Afrika sudah sebesar US$9,58 miliar  dimana ekspor nasional senilai US$5,58 miliar . 

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumut, Jonner Napitupulu, menyebutkan, pengusaha Sumut dewasa ini memang sudah melirik pasar Afrika bahkan tren ekspornya terus meningkat sehingga neraca perdagangan semakin surplus. 

Nilai ekspor Sumut ke Afrika pada tahun lalu sudah sebesar US$330,210 juta, sementara impor US$15,857 juta. 

Ekspor Sumut antara lain karet, ikan, udang, produk makanan dan termasuk minyak sawit mentah, sementara impor antara lain berupa produk hortikultura dan mesin industri. 

"Untuk meningkatkan perdagangan Sumut ke Afrika, peran pemerintah diperlukan seperti memberikan kemudahan perizinan hingga membantu lobi dagang dan promosi seperti yang dilakukan negara pesaing Indonesia yang semakin eksis di pasar Afrika," katanya.(Antara/msb)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Newswire

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper