JAKARTA: Realisasi defisit APBN-P 2012 diproyeksi lebih rendah dari target yang ditetapkan 2,23% dari Produk Domestik Bruto (PDB), bahkan berpotensi lebih rendah dari target defisit APBN 2012, yakni 1,5%. Hal ini sesuai pola tahunan realisasi defisit APBN.
Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati mengatakan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2012, pemerintah mematok tingkat defisit sebesar 2,23% dari PDB atau senilai Rp190,1 triliun. Tingkat defisit ini membengkak dari defisit APBN 2012 yang ditetapkan sebesar 1,5%.
Menurut Anny, defisit APBN-P 2012 sebesar 2,23% dimaksudkan agar defisit anggaran secara nasional tidak melampaui batas maksimal defisit yang ditetapkan dalam UU No.17/2003 tentang Keuangan Negara, yakni 3% dari PDB.
"Defisit APBN-P 2012 2,23%, daerah itu kan sekitar 0,5%. Jadi belum menyentuh batas maksimal 3%," ujarnya di kantor UKP4, pekan lalu.
Anny menuturkan, berdasarkan data empiris, defisit yang ditetapkan pemerintah dalam APBN-P biasanya lebih tinggi dari yang dicantumkan dalam APBN. Namun, realisasinya di akhir tahun anggaran cenderung lebih rendah dari target APBN.
Pola demikian terjadi pada APBN & APBN-P tahun anggaran 2008, 2010, dan 2011. Pada 2010, defisit APBN ditetapkan 1,5% dari PDB, sedangkan dalam APBN-P 2010, tingkat defisit melebar menjadi 2,1% dari PDB.
Namun, realisasinya dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) yang sudah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan, defisit yang terbentuk pada 2010 hanya 0,7% dari PDB.
Anny membantah pola tersebut terjadi karena penyerapan belanja pemerintah pusat yang kerap tidak optimal. Menurutnya, realisasi defisit yang cenderung lebih rendah dari target APBN terjadi karena realisasi penerimaan yang melampaui target."Bukan [karena penyerapan rendah], ini karena penerimaan lebih tinggi. Jadi bisa didorong dari penerimaan pajak dan migas," katanya.Target dan Realisasi Defisit Anggaran 2006-2012 (% PDB)
Tahun Anggaran | APBN | APBN-P | Realisasi Defisit |
2006 | 0,7% | 1,3% | 0,9% |
2007 | 1,1% | 1,5% | 1,3% |
2008 | 1,7% | 2,1% | 0,1% |
2009 | 1,0% | 2,4% | 1,6% |
2010 | 1,5% | 2,1% | 0,7% |
2011 | 1,8% | 2,1% | 1,3% |
2012 | 1,5% | 2,23% |
|
Sumber: Nota Keuangan dan RAPBN 2012, diolah.