Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KENAIKAN TARIF LISTRIK: Menkeu yakin inflasi tak terpengaruh

JAKARTA: Penaikkan tarif tenaga listrik diproyeksi tidak akan memicu lonjakan inflasi, justru dapat membuka ruang fiskal untuk memperkuat pagu anggaran ketahanan pangan nasional.Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo menuturkan asumsi inflasi dalam

JAKARTA: Penaikkan tarif tenaga listrik diproyeksi tidak akan memicu lonjakan inflasi, justru dapat membuka ruang fiskal untuk memperkuat pagu anggaran ketahanan pangan nasional.Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo menuturkan asumsi inflasi dalam RAPBN 2013 sebesar 4,9% sudah termasuk dampak inflasi yang ditimbulkan dari penaikkan tarif tenaga listrik (TTL) bertahap per 3 bulan sebesar 3%-4%. Dampak inflasi dari penaikkan TTL, kata Agus, jauh lebih terkendali dibandingkan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi."Sudah masuk dan kalau kita melakukan penyesuaian tarif listrik, dampak inflasinya jauh lebih terkendali dibandingkan kalau kita menaikkan yang lain," ujarnya di kantor Kemenkeu, Senin (27/07).Agus menegaskan, tujuan utama rencana penyesuaian TTL adalah untuk menata subsidi listrik dengan lebih tepat guna mengarahkan subsidi kepada yang betul-betul memerlukan. "Jadi kita menata ulang untuk meyakini lebih tepat sasaran dan kita juga tahu, tujuan utama lain adalah karena keterbatasan anggaran untuk pembangunan infrastruktur tambahan," katanya.Dalam RAPBN 2013, pemerintah mengalokasikan pagu subsidi listrik sebesar Rp80,93 triliun. Pagu tersebut disusun dengan asumsi terjadi penaikkan TTL 3%-4% per kuartal mulai 1 Januari 2013, pertumbuhan penjualan listrik 8%-9%, dan margin PLN sebesar 7%."Yang musti kita jaga tentang biaya pokok produksi di mana biaya pokok masih lebih tinggi daripada harganya. Oleh karena itu, kita usulkan penyesuaian harga supaya tidak terjadi selisih yang besar," tutur Agus.Anggota Komite Ekonomi Nasional Aviliani menilai penyesuaian TTL wajib dilakukan, karena subsidi listrik hampir mencapai Rp100 triliun. Penaikkan TTL secara bertahap, katanya, tidak akan menimbulkan dampak inflasi separah penaikkan BBM, apalagi realisasi inflasi hingga Juli relatif rendah, yakni 4,57% (yoy)."Penting segmen kelas bawah tidak dinaikkan, jadi hanya kelas menegah dan atas. Menurut saya tidak berdampak pada inflasi yang tinggi jadi tidak ada masalah dan subsidi itu bisa dialihkan pada yang lain, terutama pangan," ujarnya.Upaya memperkuat ketahanan pangan, kata Aviliani, harus menjadi prioritas pada 2013. Pasalnya, pada 2013 pemerintah akan mengendalikan fungsi Bulog untuk stabilisasi harga pangan strategis. Realokasi anggaran dari penghematan subsidi listrik, akan menambah pagu belanja subsidi subsidi pangan yang dialokasikan dalam RAPBN 2013, yakni Rp17,2 triliun, subsidi pupuk sebesar Rp15,9 triliun, subsidi benih sebesar Rp0,1 triliun, serta anggaran cadangan beras pemerintah Rp2,0 triliun, dan cadangan beras nasional Rp388,9 miliar.Selain dialihkan untuk meningkatkan anggaran ketahanan pangan, lanjutnya, penghematan subsidi listrik juga dapat dialihkan untuk memperkuat program energi terbarukan, meningkatkan cadangan listrik. (04/Bsi)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Diena Lestari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper