JAKARTA: Kementerian Keuangan optimistis pertumbuhan ekonomi pada 2013 dapat mencapai kisaran 6,8%--7%.Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo mengatakan dalam pembicaraan pendahuluan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2013, pemerintah dengan DPR bersepakat untuk mengusung target pertumbuhan ekonomi pada kisaran 6,8%--7,2%."Sepertinya tidak mungkin yang batas atas [7,2%]. Jadi akan ada di kisaran 6,8%--7% lah," ujarnya di kantor Kemenko, Selasa (14/8).Menurut Agus, target 6,8%--7,2% ditetapkan pemerintah dan DPR saat situasi perekonomian dunia menunjukkan sinyal positif. Misalnya, proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia yang diproyeksi naik dari 3,5% pada 2012 menjadi 4,1% pada 2013. Namun, proyeksi Juli dikoreksi ke tingkat 3,9% pada 2013."Oleh karena itu, kita harus mencari dan menetapkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang bisa dicapai Indonesia di 2013, kemudian bagaimana upaya kita untuk mencapai itu, sekitar 6,8%--7% lah," katanya.Selain asumsi pertumbuhan ekonomi, Agus juga mengungkapkan asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP) dalam RAPBN 2013 diusulkan lebih rendah dari asumsi yang ditetapkan dalam APBN-P 2012.Dalam APBN-P 2012, asumsi ICP ditetapkan US$105 per barel. Asumsi tersebut dikatrol dari asumsi ICP dalam APBN 2012 yang sebelumnya ditetapkan US$90 ber barel."Kelihatannya lebih rendah dari APBN-P 2012," kata Menkeu.Dengan demikian, dari kisaran US$95-US$120 per barel yang disepakati pemerintah dengan DPR, asumsi ICP dalam RAPBN 2013 diproyeksi berada pada kisaran US$95--US$100 per barel. (arh)