Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AGUS MARTO: Defisit APBN Ditetapkan 1,6%-1,7% Terhadap PDB

JAKARTA: Pemerintah mendesain defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2013 sekitar 1,6%--1,7% terhadap PDB. Angka itu turun dari 1,3%--1,9% yang ditetapkan dalam kerangka ekonomi makro dan pokok kebijakan fiskal 2013.Menteri Keuangan Agus D.W.

JAKARTA: Pemerintah mendesain defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2013 sekitar 1,6%--1,7% terhadap PDB. Angka itu turun dari 1,3%--1,9% yang ditetapkan dalam kerangka ekonomi makro dan pokok kebijakan fiskal 2013.Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo menjelaskan pada 2013 defisit RAPBN diharapkan lebih rendah dari target tahun ini yang dalam APBN-P 2012 dipatok di tingkat 2,23%."Range defisit yang kita desain itu 1,6%-1,7%. Jadi kita akan menggunakan pembiayaan untuk membiayai defisit tersebut," ujarnya di kantor Kemenkeu, Senin (13/8/2012).Agus menuturkan proporsi pembiayaan defisit mayoritas berasal dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN), yang porsinya diperkirakan mencapai 75%."Jadi sebagian besar dalam bentuk SBN, SUN, termasuk Sukuk," katanya.Adapun porsi pinjaman luar negeri dalam bentuk pinjaman proyek dan pinjaman program sekitar 25%. Porsi ini cenderung turun dibandingkan dengan porsinya dalam APBN-P 2011 dan 2012 yang masing-masing 37,26% dan 28,24% dari total pagu pembiayaan.Meski ekonomi global sedang berturbulensi, lanjut Agus, rata-rata bunga penerbitan SBN sepanjang 2012 lebih rendah dari pagu APBN-P 2012.

Namun, dia menegaskan pembiayaan APBN 2012 harus terus dijaga agar kesehatan fiskal dapat mendukung kesinambungan pertumbuhan ekonomi."Kalau kita bandingkan dengan tahun yang lalu, penerbitan-penerbitan SBN di 2012 yieldnya leih rendah dan kita bisa menghemat bunga sampai Rp5 triliun," ujar Agus.Menurut Menkeu, area yang perlu diwaspadai adalah defisit transaksi berjalan yang membesar dari US$3,75 miliar pada kuartal I/2012 menjadi US$6,94 miliar pada kuartal II/2012. Pasalnya, melebarnya defisit current account berisiko memicu peningkatan imbal hasil SBN yang diterbitkan pemerintah."Kalau kita tidak hati-hati, kondisi itu [melebarnya defisit transaksi berjalan] bisa berpengaruh pada yield atau bunga yang kita mau dapatkan kalau melakukan pembiayaan," katanya. (bas)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Diena Lestari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper