BANDUNG: PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk menggandeng Universitas Katolik Parahyangan Bandung untuk meneliti kondisi bisnis di sektor mikro dan menghasilkan formulasi bisnis yang tepat di sektor kredit yang tergolong tinggi risiko tersebut.
Direktur Bisnis Bank BNP Budi T Halim mengatakan kerjasama Bank BNP dengan Unpar ini untuk penelitian dan pengembangan terkait micro banking dan permasalahannya agar sektor usaha itu bisa semakin optimal tergarap dengan risiko yang terkendali.Menurut dia, selama ini perbankan dihadapkan pada kondisi usaha sektor mikro yang risiko kreditnya tinggi sehingga diperlukan formula dan solusi yang tepat melalui penelitian dan pengembangan yang langsung melibatkan akademisi, bankir dan pelaku usahanya. “Misalnya terkait risiko kredit macet itu perlu diteliti apakah faktor sistemik atau kesalahan perbankan? atau mungkin ada ketidakpahaman dari pelaku usaha mikro tentang sistem perbankan dan pengelolaan keuangan?. Semua harus diteliti dan dicarikan solusi terbaik,” ujarnya saat MoU Bank BNP dengan Unpar di Bandung, Selasa (7/8/2012). Budi menjelaskan program tersebut merupakan bagian dari kegiatan corporate social responsibility Bank BNP dengan mendukung dunia pendidikan agar lebih memahami kondisi bisnis di sektor perbankan dan segala persoalannya. Penelitian dan pengembangan sendiri, katanya, sudah berjalan sejak Maret 2012 dan sampai sekarang masih berlanjut baik untuk penelitian masalahnya, pengkajiannya sampai pada penciptaan formulasi bisnis yang tepat di sektor mikro tersebut. Rektor Unpar Robertus Wahyudi Triweko menuturkan perguruan tinggi harus mengoptimalkan perannya pada pengabdian masyarakat sehingga dosen dan mahasiswa harus terlibat langsung terhadap berbagai masalah yang ada dewasa ini.Menurut dia, keberhasilan perguruan tinggi itu bukan hanya meluluskan banyak sarjana, namun membentuk lulusan yang aktif dalam penelitian dan pengembangan yang dapat mendukung terwujudnya kesejahteraan masyarakat. (if)