JAKARTA: Nilai investasi perluasan usaha yang dikucurkan Daihatsu Motor Co di Indonesia diketahui kian membesar dari US$233,3 juta menjadi US$300 juta pada 2012.
Membesarnya investasi Daihatsu hingga 28,6% dari rencana semula dilakukan setelah prinsipal DMC Jepang berencana merealisasikan pusat riset dan pengembangan (R&D Center) Daihatsu di Indonesia. Adapun, total investasi di atas Rp600 miliar (US$66,7 juta).
Pusat riset Daihatsu tersebut diklaim merupakan yang pertama dan terbesar di luar Jepang. “Investasi R&D berbeda dengan nilai perluasan usaha,” kata Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Sudirman M. Rusdi, di gedung Kementerian Perindustrian, Kamis (12/7/2012).
Sebelum ini, Daihatsu telah berkomitmen melakukan perluasan usaha untuk menambah kapasitas terpasang 100.000 unit per tahun menjadi 430.000 unit per tahun. Kebutuhan investasi untuk rencana ini ditaksir mencapai sekitar US$233,3 juta (Rp2,1 triliun).
Sudirman mengatakan pembangunan R&D Center berperan sangat strategis dalam merespons perkembangan industri otomotif global dan nasional. Pusat riset tersebut rencananya dibangun di Karawang, Jawa Barat, untuk pengembangan produk-produk otomotif dari hulu ke hilir yang lebih kompetitif bagi pasar domestik dan ekspor.
Selain itu, dengan adanya fasilitas tersebut bisa membuat Daihatsu berperan lebih efisien, unggul dari sisi teknologi dan turut memberdayakan kemampuan sumber daya lokal menjadi berkualitas dunia di bidang teknologi otomotif.
Untuk tahap awal, jelasnya, ADM sudah menyiapkan sejumlah tenaga kerja yang dilatih di Jepang. Dari sisi infrastruktur, pengembangan pusat riset membutuhkan dana besar karena fasilitas dan teknologi untuk pusat riset sangat kompleks. (Bsi)
