JAKARTA: Aktif melakukan program pemberdayaan masyarakat di Desa Sei Bayas, Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi, dengan mengubah pembalak liar menjadi petani yang produktif dan ramah lingkungan, PT Wirakarya Sakti, anggota Sinar Mas Forestry, mendapatkan penghargaan Asia Responsible Entrepreneurship Awards 2012- Southeast Asia.
Program tersebut dinilai luar biasa. Penghargaan The Asia Responsible Entrepreneurship Award diberikan kepada perusahaan yang turut memberdayaan masyarakat, atau individu di sekitar operasi bisnisnya.
Terdapat lima parameter penilaian untuk menentukan penerima penghargaan, yaitu inovasi, integrasi, berorientasi pada solusi, keberlanjutan usaha, dan hasil. “PT Wirakarya Sakti (WKS) memenuhi kriteria tersebut. Kami melakukan program pemberdayaan masyarakat di Desa Sei Bayas, berupaya mengubah pembalak liar menjadi petani yang produktif dan ramah lingkungan,” ungkap Sani Chang, Direktur WKS, dalam rilisnya hari ini.
WKS adalah pengelola hutan tanaman industri terbesar di Jambi, sekaligus salah satu pemasok eksklusif untuk Asia Pulp & Paper (APP). Penyerahan penghargaan tersebut, kata Sani, dilangsungkan di Marina Bay Sands, Singapura, akhir Juni.
Dia menuturkan sebelumnya banyak warga Desa Sei Bayas hidup dalam garis kemiskinan, dengan cara hidup semi nomaden atau berpindah-pindah. Kondisi ini memaksa sebagian dari mereka beralih profesi menjadi pembalak liar, hanya untuk menghidupi dirinya dan keluarganya.
“Sebagai pengelola hutan tanaman industri, WKS memulai program pemberdayaan masyarakat pada 2006. Tujuannya untuk memberikan alternatif sumber mata pencaharian bagi masyarakat di dalam kawasan konsesi WKS,” ujar Sani.
Untuk mendorong munculnya komunitas yang ramah lingkungan, katanya, pihaknya bekerjasama dengan LSM lokal dan Departemen Pertanian. Ada tiga proyek berbeda untuk menubah pembalak liar, yaitu menjadi petani madu, peternak ikan, dan perajin bambu.
“Hasilnya saat ini menunjukan masyarakat mampu memiliki pendapatan tiga kali lipat lebih besar dari upah bulanan minimum Provinsi Jambi,” tambah Sani.
Sementara itu Sandrawati Wibowo, Direktur Corporate Affairs Sinar Mas Forestry, menuturkan program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh WKS, mampu meningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar.
“WKS mengadopsi Millenium Development Goals (MDG’s) sebagai pedoman dasar, dan kriteria dalam implementasi program tanggung jawab sosial perusahaan. Kami berharap program ini dapat menjadi contoh bagi pemegang konsesi HTI lainnya, dalam mencapai keseimbangan antara kesejahteraan sosial dan lingkungan,” ujarnya.(msb)