JAKARTA: Laju pertumbuhan perdagangan Indonesia diproyeksi mencapai 8,5% per tahun dalam 5 tahun ke depan.
Head of Global Trade and Receivables Finance HSBC Nirmala Salli menuturkan pertumbuhan perdagangan RI diharapkan mencapai level terkuat dalam 5 tahun ke depan yakni sebesar 8,5%.
“Laju pertumbuhan itu akan melambat menjadi 7,7% pada 2012, dimana kemudian melambat signifikan menjadi 4,5% pada 2026,” katanya dalam paparan HSBC Global Connection Report, hari ini.
Menurutnya, perusahaan-perusahaan RI diperkirakan akan meningkatkan aktivitas perdagangannya sebesar 6,9% per tahun dalam periode tersebut.
“Mesin percetakan, mesin-mesin lainnya, beserta alat elektronik merupakan sektor perdagangan dengan pertumbuhan tercepat,” ujarnya.
Berdasarkan proyeksi perdagangan HSBC, pada kurun 2012-2016 kinerja ekspor di sektor percetakan dan permesinan dapat tumbuh 13,8%, sektor minyak bumi 13,3%, batu bara 11,9%, emas 11,3%.
"Meksiko, India, dan Brasil akan muncul sebagai pasar ekspor dengan pertumbuhan tercepat. Tetapi Asia tetap mempunyai share pasar terbesar sekitar 60%,” paparnya. (yus)