Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TIRTA SARANA SUKSES dongkrak kapasitas produksi

SURABAYA: PT Tirta Sarana Sukses akan menambah kapasitas produksi menjadi 42.000 karton atau sekitar 131,04 juta karton  per tahun lewat perluasan pabrik menjadi 1 hektare.Saat ini utilisasi pabrik Tirta Sarana Sukses dengan brand Tahesta sudah

SURABAYA: PT Tirta Sarana Sukses akan menambah kapasitas produksi menjadi 42.000 karton atau sekitar 131,04 juta karton  per tahun lewat perluasan pabrik menjadi 1 hektare.Saat ini utilisasi pabrik Tirta Sarana Sukses dengan brand Tahesta sudah mencapai 100%. Bahkan menurut Harry Wibowo Presdir PT Tirta Sarana Sukses tidak bisa melakukan stok terlalu banyak."Untuk produk yang baru kami kembangkan seperti susu kedelai hitam dan minuman ringan dari varian cuka apel dan cuka anggur," ujarnya hari ini. Dengan perluasan areal pabrik menjadi 1 hektare, lanjutnya, perusahaan bisa menambah satu line mesin serta memperbarui kecepatan mesin sehingga proses produksinya lebih banyak.Saat ini rata-rata produksi varian cuka seperti cuka apel, cuka anggur dan cuka rosela mencapai 6.000 karton per bulan. Sementara minuman ringan sekitar 8000 karton per bulan yang terdiri life apel dan life anggur, sedangkan untuk varian baru seperti susu kedelai hitam baru sekitar 10.000 karton per bulan."Permintaan pasar yang rata-rata naik 30% per tahun menuntut perseroan untuk segera memacu kapasitas produksi."Harry memperkirakan pada akhir tahun kapasitas terpasang lewat perluasan pabrik tersebut sudah bisa terealisasi. Dengan begitu produk Tahesta akan dapat memenuhi semua permintaan pasar.Sebagaimana diketahui pada awal pengembangan pada 2001 konsentrasi pasar perusahaan tersebut hanya terpusat di Jatim. Sekarang produk tersebut sudah didistribusikan seluruh Indonesia.Bahkan dari rencana pengembangan produksi tersebut perusahaan yang terkenal Tahesta ini siap mlakukan ekspor. "Yang sulit di ekspor itu urusan perizinannya, yang sampai membutuhkan waktu satu tahun."Namun Harry tetap optimistis akan bisa ekspor. "Dari Kadin Jatim sudah ada yang mau menjembatani masalah perizinan, apalagi setelah sejumlah investor dari Belgia tertarik untuk mengimpor produk bersangkutan." (arh)

 

 

 

BERITA LAINNYA:

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper