JAKARTA: Indonesia berpotensi menerima kucuran pinjaman pembiayaan proyek-proyek infrastruktur hingga hingga US$375 juta – US$400 juta dari Asean Infrastructure Fund dalam kurun waktu 2012-2014.
"Sepanjang 2012-2014, RI berpotensi mendapat pinjaman US$375 juta--US$400 juta dari AIF. Ini bisa digunakan sebagai alternatif untuk membiayai infrastruktur,” kata Plt.Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang P.S.Brodjonegoro dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XI DPR, hari ini.
Berdasarkan hasil rapat jajaran Direksi AIF pada Mei 2012, sebanyak 5 proyek infrastruktur Indonesia masuk dalam daftar proyek yang akan memperoleh pendanaan AIF sepanjang 2012-2914.
Lima proyek tersebut terdiri dari 2 proyek di tahun 2012-2013, yakni transmisi listrik Jawa-Bali 500 kV dengan pagu pinjaman US$75 juta dan proyek pembangunan konektivitas guna menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif sebesar US$100 juta.
Adapun 3 proyek yang akan mendapat kucuran pinjaman AIF pada 2014, terdiri dari pembangunan proyek geothermal US$75 juta, interkoneksi listrik Sumatra-Peninsular US$75 juta, dan pembangunan jalan regional tahap II US$75 juta.
“Dalam kerangka rencana AIF 2012-2014, RI menjadi negara donor kedua terbesar setelah Vietnam yang mendapat pagu pinjaman sebesar US$425 juta,” tuturnya. (yus)