JAKARTA: Inflasi sepanjang Juni diperkirakan mencapai 0,61%, sehingga inflasi tahunan (year-on-year) mencapai 4,51%.
Purbaya Yudhi Sadewa, Kepala Ekonom Danareksa Research Institute, mengungkapkan faktor utama pendorong inflasi sepanjang bulan lalu adalah kenaikan harga pangan akibat faktor musiman yang makin menjauhi masa panen raya.
"Inflasi Juni 0,61% month to month, jadi inflasi tahunannya 4,51%. Faktor utama adalah faktor musiman, di mana kita sudah semakin jauh dari panen raya, sehingga harga pangan biasanya mulai naik," ujarnya kepada Bisnis hari ini, Minggu (01/07/2012).
Peningkatan harga pangan, kata Purbaya, juga dipengaruhi oleh faktor jelang masa Ramadan. "Faktor menjelang ramadan juga tampak mulai terlihat. Ini memberikan tambahan tekanan terhadap harga bahan pangan," ungkapnya.
Akibatnya, inflasi Juni terbilang jauh lebih tinggi dibandingkan realisasi inflasi Mei yang hanya 0,07%. Namun, inflasi Juni 2012 diperkirakan Purbaya tidak jauh berbeda dengan inflasi Juni tahun lalu.
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik, inflasi Juni 2011 mencapai 0,55%. Sementara itu inflasi pada 2009 dan 2010, masing-masing 0,11% dan 0,97%.
"Hal yang perlu diwaspadai adalah faktor musiman ramadan yang akan semakin kuat di bulan Juli," tutur Purbaya.
Menurutnya, Bulog harus siap melakukan intervensi agar harga beras tidak naik terlalu tinggi. Selain itu, pemerintah harus mewaspadai inflasi pendidikan pada periode Juli-September 2012.
"Inflasi biaya pendidikan kita terlalu tinggi setiap tahunnya," pungkasnya. (sut)