JAKARTA--Pemerintah tengah menyiapkan studi kelayakan atas proyek Jakarta Sewerage Zone-1 yang pendanaan pembangunannya akan memanfaatkan pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA).Deputi Sarana dan Prasarana Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas Dedy S. Priatna mengungkapkan pemerintah pusat akan memberikan dukungan atas proyek sistem saluran pembuangan limbah ini. Misalnya, dengan mencantumkan proyek ini dalam daftar proyek public private partnership (PPP)."Semoga dapat diimplementasikan sebagai proyek PPP oleh pemerintah pusat," ujar Dedy di kantor Bappenas, Jumat (22/06/2012).Menurutnya, proyek ini rencananya akan didanai dari pinjaman JICA dan diharapkan dapat mulai pembangunan pada 2015--2025. Namun, Dedy tidak merinci berapa besaran pinjaman yang akan ditarik dari JICA untuk mendanai proyek ini."Sistem pembuangan limbah akan dibangun di Jakarta, pendanaannya dengan pinjaman dari Jepang, sebagain ada yang di on grant dan ada yang pinjaman, seperti MRT-lah," katanya.Area yang masuk ke dalam proyek Jakarta Sewerage ini mencakup Pejagalan, Muara Angke, Sunter, Marunda, Duri Kosambi, Srengseng, Waduk Ulujami, Taman Bendi, Ragunan, Waduk Kampung Dukuh, dan Waduk Ceger.Adapun untuk Zona-1, dibagi atas utara (Jl. Sudirman), timur dan barat (Jl. MH. Thamrin) yang juga mengkombinasikan proyek MRT di area tersebut.Inisiatif proyek ini mucul dari buruknya saluran drainase limbah di Jakarta. Menurut Dedy, tingkat saluran air limbah yang dalam kondisi baik hanya 2%. "Dengan proyek ini kita mau tingkatkan menjadi 8% dalam waktu 5 tahun, dan menjadi 20% dalam 6 tahun selanjutnya.""Tahun ini masuk PPP book dan blue book. Study-nya akan selesai Oktober," ungkapnya. (bas)(Foto:musangsx.org)
ARTIKEL MENARIK LAINNYA >>>