JAKARTA--Pemerintah dan Banggar DPR bersepakat membawa kisaran kuota volume subsidi BBM sebesar 45 juta-48 juta kiloliter dalam pembahasan RAPBN 2013.Asumsi ini lebih tinggi dari kuota yang dipatok pada APBN-P 2012, yakni 40 juta kiloliter.Herry Purnomo, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, mengatakan kesepakatan merujuk pada referensi yang diputuskan dalam Komisi VII yang membidangi energi dan sumber daya mineral."Kuota volume BBM bersubsidi kan dibatasi 45 juta-48 juta kiloliter, artinya itu range yang akan dihitung sebagai acuan untuk menyusun postur atau nota keuangan," ujarnya di DPR, Kamis (21/6/2012).Menurut Herry, besaran subsidi dari kisaran kuota tersebut a.l. bergantung pada harga minyak mentah Indonesia (ICP) dan komponen perhitungan harga BBM bersubsidi ketika itu."Itu akan tergantung harga riil yang akan dipakai nanti, seperti alfa, tadi dipatok Rp641, padahal itu angka di APBN-P 2012."Jadi, kata Herry, angka besaran subsidi sebenarnya akan memakai formula pada saat ini, berapa ICP nya, berapa alfanya.Juga disepakati sejumlah kisaran kuota subsidi energi a.l. premium dan bioethanol 28,7 juta-30,0 juta kiloliter, kerosene 1,3 juta kiloliter, dan solar/ biodisel 15 juta--16,7 juta kiloliter. (ra)
SUBSIDI BBM: Kuota disepakati 45 juta-48 juta kiloliter
JAKARTA--Pemerintah dan Banggar DPR bersepakat membawa kisaran kuota volume subsidi BBM sebesar 45 juta-48 juta kiloliter dalam pembahasan RAPBN 2013.Asumsi ini lebih tinggi dari kuota yang dipatok pada APBN-P 2012, yakni 40 juta kiloliter.Herry Purnomo,
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Diena Lestari
Editor : Basilius Triharyanto
Topik
Konten Premium