JAKARTA: Pemenang tender kontraktor Mass Rapid Transit akan diumumkan Oktober tahun ini. Persiapan yang dilakukan saat ini adalah pembebasan lahan dan melakukan pendekatan kepada masyarakat.
“Tidak banyak masalah. Karena kepemilikan tahan lebih banyak milik pemerintah. Yang lain, relatif kecil. Dari masyarakat, perlu pemahaman yang lebih komprehensif. Jangan dilihat MRT itu masalah yang mengganggu dia secara pribadi. MRT [Mass Rapit Transit] itu untuk umum, milik ratusan ribu penumpang setiap harinya, ” jelas Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Transportasi Soetanto Soehodo, hari ini, 31 Mei 2012.
Saat ditanya kontraktor yang terlibat pembangunan MRT, Soetanto mengatakan dirinya belum boleh menyebutkannya saat ini.
MRT Jakarta yang berbasis rel ini rencananya akan membentang kurang lebih 110,8 km, yang terdiri dari Koridor Selatan-Utara (Koridor Lebak Bulus-Kampung Bandan) sepanjang 23,8 km. Lalu, sepanjang 87 km dibangun di Koridor Timur-Barat.
Koridor Selatan-Utara akan dilakukan dalam 2 tahap. Tahap 1 akan dibangun terlebih dahulu menghubungkan Lebak Bulus denga Bundaran HI sepanjang 15,7 km dengan 13 stasiun (7 stasiun layang dan 6 stasiun bawah tanah). Fasilitas transportasi ini ditargetkan, akan beroperasi akhir 2016.
Tahap kedua akan melanjutkan Koridor Selatan-Utara dari Bundaran HI ke Kampung Bandan sepanajng 8,1 km. Ditargetkan akan beroperasi 2018. Sementara Koridor Timur-Barat masih dalam tahap studi kelayakan. Paling lambat akan beroperasi 2024-2027.(mmh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
