JAKARTA: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus berupaya melakukan penghematan energi. Salah satunya dengan cara mensukseskan program konversi BBM ke BBG. Rencananya, tahun ini pemerintah akan meningkatkan pembangunan infrastruktur dengan menambah infrastruktur SPBG sebanyak 33 SPBG.
Dengan begitu, total SPBG yang terbangun sampai akhir 2012 adalah sebanyak 54 SPBG. Saat ini pemerintah sudah memiliki 21 SPBG. Adapun tambahan 33 SPBG akan didirikan di Jakarta, Banten, Jabar, dan Jatim. "Akhir tahun ini diprediksi 54 SPBG berdiri di pulau Jawa," ujar Evita Herawati Legowo, Dirjen Minyak dan gas Bumi Kementerian ESDM, Kamis 31 Mei 2012.
Selain itu, Evita juga memprediksikan bahwa sampai akhir 2012 ini akan ada sekitar 17.000 kendaraan yang akan terkonversi. Padahal, kapasitas layanan SPBG mencapai 41.000. Maka dari itu, pemerintah mendorong swasta untuk turut serta menyediakan konverter kit. "Kalau bisa belinya dicicil supaya bisa memenuhi apa yang kami sediakan," tambahnya. Saat ini pemerintah baru bisa menyediakan 15.000 konverter kit.
Kemudian, pemerintah juga berencana membangun infrastruktur bengkel untuk konverter kit. Hal ini bertujuan agar masyarakat yang memasang alat konverter kit kualitasnya terjaga mengikuti standar. Saat ini, sudah ada 14 bengkel. Rencananya, tahun ini akan dibangun 8 bengkel dan 2 bengkel percontohan dari Kementerian ESDM. "Ada 4 APM yg menjanjikan kepada kami yang mau membangun bengkel," jelasnya.
Sekali lagi pihak kementerian ESDM meminta swasta untuk ikut bergerak. Evita berharap swasta bisa menyediakan bengkel yang tersertifikasi. "Diharapkan sampai akhir 2012 akan ada 28 bengkel untuk konverter kit," lanjutnya.
Adapun alokasi pasokan gas bumi untuk sektor transportasi pada tahun 2012 adalah sekitar 35,5 MMSCFD. Sebanyak 23,1 MMSCFD berlokasi di Jabodetabek yang didapat dari beberapa produsen gas, antara lain Pertamina EP 10,1 MMSCFD, Medco E&P Indonesia 2 MMSCFD, PT PHE ONWJ 4 MMSCFD, Perusahaan Gas Negara 5 MMSCD, dan JOB Talisman Jambi-Merang 2 MMSCFD.
Sedangkan sisanya dialokasikan dari Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo dengan produsen gas PHE WMO 5,2 MMSCFD dan Santos (Madura Offshore) 5 MMSCFD. Kemudian dari Palembang dengan produsen gas Pertamina EP 1,35 MMSCFD dan Sarana Pembangunan Palembang Jaya 0,85 MMSCFD.(mmh)
BERITA LAINNYA:
- PROYEK HAMBALANG: Audit BPK Selesai 100 Hari Lagi
- BURSA EROPA Memerah, Terseret Kegagalan Penjualan Obligasi Italia
- GITA WIRJAWAN: Penyatuan Zona Waktu Untuk Efektivitas Bisnis
- KRISIS EROPA: Ini Dia Kata Sri Mulyani Soal Dampaknya Ke Indonesia
- HENRY Vs RUHUT: Dari Debat Corby Sampai Angkat Gelas, Perseteruan Bakal Berlanjut?
- 10 PERUBAHAN APPLE: Bikin Steve Jobs Bangkit Dari Kubur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel