Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERKEBUNAN TEH: Lahan terus berkurang digerogoti proyek properti

 

 

Perkembangan perkebunan teh 2000-2009

Parameter

Jumlah

Penyusutuan lahan

2.584 ha/tahun

Penurunana produksi

1.470 ton/tahun

Sumber: Kementerian Pertanian

 

 

JAKARTA: Luas areal perkebunan teh terus merosot dari tahun ke tahun akibat dikonversi ke komoditas lain serta kebutuhan properti.

 

Rochayati, Kepala Bidang Usaha Pusat Penelitian Teh dan Kina PT Riset Perkebunan Nusantara,  mengatakan areal perkebunan teh yang elevasi tanah lebih dari 1.200 meter di atas permukaan air laut beralih ke komoditas kopi arabika, hortikultura, dan kebutuhan properti.

 

"Penurunan areal perkebunan teh disebabkan beralih ke komoditas lain. Untuk area perkebuan dengan ketinggian di bawah 800 meter di atas permukaan air laut beralih ke kelapa sawit dan karet," ujarnya kepada Bisnis, Selasa 29 Mei 2012.

 

Azwar A.B, Direktur Tanaman Rempah dan Penyegar Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian mengatakan produksi teh terus turun setiap tahun. Padahal, kebutuhan teh di dalam negeri terus meningkat, sehingga impor dipastikan terus meningkat.

 

"Teh juga memprihatinkan, produksi terus turun. Ini seharusnya mulai mendapatkan perhatian dari pemerintah," jelasnya.

 

Areal perkebunan teh sekitar 127.411 hektare terdiri dari milik perkebunan besar swasta 25%, milik PTPN 31%, dan perkebunan rakyat 44%.

 

Sebagian besar perusahaan perkebunan teh mengalami kerugian setiap tahun. Dampak dari penurunan produksi itu membuat ekspor komoditas itu terus menurun. Produktivitas teh di dalam negeri juga dinilai masih rendah yaitu hanya 1,5 ton per ha per tahun.

 

Sejak 2000-2009, areal perkebunan teh turun 1,7% atau 2.584 ha per tahun, sedangkan produksi turun 0,9% per tahun atau 1.470 ton per tahun.(sut)

 

 

 

 

BACA JUGA:

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper