Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PASOKAN GAS: Kemenperin minta PGN prioritaskan industri, bukan PLN

JAKARTA: Kementerian Perindustrian meminta PT Perusahaan Gas Negara Tbk mengubah  memprioritaskan pasokan gas untuk industri guna menjaga kesinambungan produksi.

JAKARTA: Kementerian Perindustrian meminta PT Perusahaan Gas Negara Tbk mengubah  memprioritaskan pasokan gas untuk industri guna menjaga kesinambungan produksi.

 

Panggah Susanto, Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian, menuturkan selama ini PGN lebih mengutamakan pasokan gas bagi pembangkit listrik dan pabrik pupuk ketimbang industri sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No.3/2010 tentang Alokasi pemanfaatan Gas Bumi untuk Pemenuhan Kebutuhan Dalam Negeri.

 

Namun, jika menyimak pernyataan Menteri BUMN Dahlan Iskhan, agar PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengalah terhadap industri soal pasokan gas, maka seharusnya PGN lebih mendahulukan industri.

 

“Karena kan PLN punya alternatif energi lain, yakni batubara. Kalau seakrang prioritasnya pembangkit, pupuk, baru industry, maka saat ini industri yang harus diprioritaskan. Ini sudah di bawah koordiansi Menko Perekonomian,” ujarnya, Selasa 22 Mei 2012.

 

Untuk itu, lanjutnya, Permen ESDM No.3/2010 harus direvisi agar BP Migas bisa mengubah prioritas PGN, dengan menaiikan kuota pasok bagi industri.

 

“Sekarang ini dari 1.800 kontrak [penjualan gas terhadap industri], baru sekitar 500 kontrak atau  47% kebutuhan gas yang bisa terpenuhi,” kata Panggah.

 

Menurutnya, ada kesalahan struktural terkait tugas dan fungsi dari PGN. Hal ini yang menyebabkan permasalahan dalam distribusi dan penetapan harga gas selama ini.

 

“Ada dua masalah gas, yakni masalah harga dan masalah pasokan yang tidak cukup. Pasokan harus fix dulu, baru bicara harga dinamis,” terangnya.

 

Untuk itu, lanjutnya, negosiasi harga gas harus dilakukan mengingat kalangan industri memprotes kebijakan sepihak PGN menaikan harga jual produk energinya.

 

“Kalau dua-duanya [pasokan dan harga gas] belum jelas tentu mengejutkan industri. Kami coba minta untuk dibuka negosiasi dengan difasilitasi Kemepenrin,” katanya.

 

Negosiasi, tambahnya, akan difasilitasi Kemenperin dengan menggelar pertemuan antara PGN dengan masing-masing asosiasi industri pengguna gas.

 

Namun, dia belum bisa memastikan kapan negosiasi selesai karena akan sangat tergantung dari kemufakatan setiap asosiasi dengan PGN. (Bsi)

BERITA FINANSIAL PILIHAN REDAKSI:

METRODATA ELECTRONICS Siapkan Right Issue

PASAR SURAT UTANG: Investor Cenderung Wait & See

Danareksa Investment Rilis RDPT Infrastruktur

AKSI ALIBABA: Berniat Beli Sahamnya Dari Yahoo! Senilai US$7 Miliar

HARGA EMAS: Pasar Keuangan Tertekan, Logam Mulia Melonjak

TRANSAKSI AFILIASI: Adi Karya Pinjamkan APR Rp57,1 Miliar

TOPIK AKTUAL PILIHAN REDAKSI:

KASUS NARKOBA: Sabu-Sabu Di Sumut Banyak Berasal Dari Malaysia

TRAGEDI SUKHOI: Wah.. Ada Dugaan Penipuan Jamsostek!

JUSUF KALLA: Memimpin Bisnis Beda Dengan Pemerintahan

DAUD YORDAN Naik Ring Lagi Juli

 

ENGLISH NEWS:

PALM OIL Climbs As Biggest Weekly Drop In 5 Months Lures Buyers

PLN To Spend IDR2.54 Trillion For VILLAGE ELECTRICITY Program

ARC Broadens Relationship With ANGLO AMERICAN In Indonesia

MARKET OPENING: Index Fall 46.79 Point

MARKET MOVING: BCA Eyes IDR4 Trillion Infrastructure Loans

RUPIAH Advances Most In Two Weeks On CHINA Pledge

JANGAN LEWATKAN5 Kanal TERPOPULER Bisnis.Com

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper