JAKARTA: Perusahaan forwarding dan jasa pengurusan transportasi (JPT) di DKI Jakarta yang beroperasi melayani kegiatan pengurusan barang dan kepabeanan di Pelabuhan Tanjung Priok tumbuh 48% dalam 2 tahun terakhir.Sekretaris Executive Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (Alfi) DKI Jakarta Budi Wiyono mengatakan pertumbuhan itu didorong semakin prospeknya bisnis forwarding dan JPT menyusul terus meningkatnya arus barang dan peti kemas melalui Pelabuhan Tanjung Priok-Jakarta.Pelabuhan Tanjung Priok, kata dia, selama ini berperan lebih dari 65% sebagai pintu utama kegiatan pengapalan kargo ekspor impor maupun antar pulau.
"Jika sebelumnya hanya terdapat 700 perusahaan forwarder dan JPT di DKI, kini jumlahnya sudah mencapai 1.060 perusahaan. Ada penambahan sekitar 48% atau sebanyak 360 perusahaan baru selama dua tahun terakhir ini," ujarnya kepada Bisnis, Selasa, 22 Mei 2012.
Budi mengatakan, menurut data Alfi DKI, selama dua tahun terakhir (Juli 2010-April 2012) terdapat 360 yang di berikan rekomendasi oleh Alfi DKI untuk mengantongi izin perusahaan forwarding dan jasa pengurusan transportasi (JPT) baru dari Dinas Perhubungan Pemprov DKI Jakarta."Pertumbuhan perusahaan forwarder dan JPT di DKI tersebut juga karena semakin mudahnya proses pengurusan izin usaha (SIUP) pada bidang ini."Dia menambahkan, berpijak pada semangat otonomi daerah (Otoda)-saat ini perizinan usaha bidang forwarder dan JPT di DKI bisa dikantongi dengan memperoleh izin dinas perhubungan daerah setempat.
Hal itu sebagaimana yang diatur melalui Peraturan Gubernur (Pergub) DKI No:123/2010 tertanggal 25 Juni 2010 yang berlaku efektif pada 1 Juli 2010."Sesuai dengan Pergub tersebut, penerbitan izin usaha bidang ini harus menyertakan rekomendasi dari asosiasi pelaku usaha terkait (dalam hal ini Alfi)," ujarnya. (ra)
>>BACA JUGA
Jumlah pemuda pengangguran meningkat
Pasar global rebound, indeks mantap ke zona hijau
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel