Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Merasa jadi anak tiri, PETANI TEMBAKAU minta dukungan pemerintah

BANDUNG: Sejumlah petani tembakau di Jawa Barat berharap pemerintah memberikan dukungan kepada para petani agar dapat meningkatkan produksi tembakau di Jawa Barat agar dapat memenuhi permintaan tembakau untuk industri nasional dan ekspor ke mancanegara.Para

BANDUNG: Sejumlah petani tembakau di Jawa Barat berharap pemerintah memberikan dukungan kepada para petani agar dapat meningkatkan produksi tembakau di Jawa Barat agar dapat memenuhi permintaan tembakau untuk industri nasional dan ekspor ke mancanegara.Para petani menilai kebijakan pemerintah selama ini cukup membelenggu para petani untuk meningkatkan produksi tembakau di Jabar.Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jawa Barat Suryana mengatakan permintaan ekspor tembakau dari Jabar pada 2011 mencapai 3.000 ton, tetapi baru terpenuhi 13% atau sebanyak 313 ton.“Peraturan pembatasan area perkebunan tembakau yang dikeluarkan pemerintah membuat kami kesulitan meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan pasar ekspor, bahkan  kontribusi Jabar pada industri tembakau nasional 2011 hanya 1,2% saja, dari luas areal perekebunan tembakau di Jabar 9.819 hektare” katanya kemarin.Suryana menuturkan selain pembatasan area perkebunan, RPP tentang rokok dipastikan membuat produksi tembakau semakin menurun, meski RPP tersebut batal diberlakukan tahun ini, namun Suryana menganggap RPP tersebut nantinya akan menghancurkan industri perkebunan tembakau ketika mulai diberlakukan.Kondisi petani tembakau semakin terjepti karena pemberlakukan peraturan yang dirasa berat sebelah dan tidak memihak kepada para petani tembakau.“Aturan tentang cukai untuk pembagian Dana Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) dirasa tidak adil dan tidak berimbang bagi para petani tembakau,” kata Suryana.Suryana menambahkan ketika berbagai aturan pemerintah terus menyulitkan para petani tembakau, maka dipastikan peningkatan produksi tembakau di Jabar akan semakin sulit. (k3/arh)

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : JIBI

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper