Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SHINKANSEN JAKARTA-BANDUNG diminta lewati Bandara Kertajati

 

 

BANDUNG: Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata (MLIT) Jepang menggelar studi kelayakan rencana proyek kereta api supercepat (Shinkansen)  Jakarta-Bandung. Studi lanjutan memungkinkan kereta bisa melewati bandara Kertajati. 
 
Sekretaris Daerah Jabar, Lex Laksamana mengatakan pada presentasi studi kelayakan kereta api supercepat Jakarta-Bandung hadir Tim Konsultan Yachiyo Engineering Co., Ltd dan Japan International Consultant Co., Ltd.  
 
“Presentasi ini merupakan kelanjutan dari pre studi kelayakan sebelumnya yang dibiayai oleh dana hibah dari MLIT Jepang,” katanya usai menerima rombongan di Gedung Sate hari ini, Selasa 15 Mei 2012.
 
Dalam pemaparan tim, perencanaan awal, kereta api supercepat Jakarta-Bandung tersebut akan menempuh jarak seluruhnya 144 kilometer. Sementara itu untuk stasiun destinasi di Kota Bandung, rencananya akan dibangun di daerah Gedebage.
 
Menurut rencana, rute  Bandung-Jakarta hanya ditempuh selam 45 menit dengan tarif kurang lebih Rp150.000. Kecepatannya bisa mencapai 300 km/jam pada kondisi datar dan sekitar 210 km/jam pada kondisi perbukitan,
 
 
"Ada usulan juga agar kereta api supercepat ini bisa melewati Bandara Internasional Kertajati dengan tujuan Cirebon,” kata Lex. 
 
Untuk penambahan rute hingga Cirebon ini maka  pada studi lanjutan ini, tim studi juga akan menghitung biaya yang diperlukan. 
 
Pemprov Jabar sendiri menurutnya mendukung penuh realisasi Kereta Api Supercepat Jakarta-Bandung-Cirebon tersebut. Adanya kereta tersebut akan banyak sisi positif yang bisa didapat, seperti meminimalisasi penggunaan kendaraan pribadi dari Jakarta ke Kota Bandung dan Cirebon baik untuk keperluan bisnis maupun wisata.
 
Pihaknya juga menilai kehadiran kereta supercepat ini akan berdampak pada penggunaan BBM bersubsidi oleh masyarakat. “Selain itu, Provinsi Jawa Barat khususnya Kota/Kabupaten di kawasan Metropolitan Bandung akan memiliki daya saing yang lebih kompetitif dilihat dari waktu tempuhnya,” kata Lex
 
Keuntungan ekonomis
 
Sementara itu pimpinan Tim Konsultan Yachiyo Engineering Co., Ltd dan Japan International Consultant Co., Ltd, Mr. Toshiaki Hori mengatakan ketertarikan membangun jaringan kereta api supercepat tersebut dilatarbelakangi oleh daerah Jakarta-Bandung yang sangat potensial secara ekonomi.
 
"Perpindahan orang di area metropolitan Jakarta dan Metropolitan Bandung sangat dinamis. Jadi secara bisnis pun akan menguntungkan," kata Toshiaki. 
 
Menurutnya, kereta api ini akan mengurangi kemacetan lalu lintas di kedua wilayah. Bahkan, rencana kereta api super cepat ini, tambahnya, tak hanya melayani rute Jakarta-Bandung-Cirebon. Ke depan tim ini pun akan mengembangkan rute Jakarta-Surabaya.
 
Menurut Lex, proyek kereta api supercepat ini membutuhkan dana sekitar Rp 56,1 triliun dengan skema pembiayaan kerjasama antara pemerintah dan swasta. Pemerintah Jepang telah menunjuk Japan Railway Technical Service   dan Yachiyo Engineering Co sebagai pelaksana prastudi kelaikan. 
 
Dalam proposalnya terdapat rincian biaya antara lain, alokasi pekerjaan sipil sebesar Rp24 triliun, pembangunan rel dan rolling stock masing-masing Rp4 triliun, akuisisi lahan Rp2 triliun, kontingensi Rp3 triliun, dan sisanya untuk kepentingan biaya konstruksi lainnya, serta pajak.  Shinkansen ini diprediksi mulai beroperasi pada 2020i. (sut)
 
 
 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Sutarno
Sumber : Wisnu Wage Pamungkas

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper