Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pacu investasi, IMPOR PONSEL diperketat

JAKARTA: Rencana pengetatan impor telepon seluler dinilai akan memacu investasi mengalir ke Tanah Air, dengan pertimbangan prinsipal akan lebih mudah mengurus persyaratan jika mendirikan pabrik di Indonesia.Ketua Gabungan Elektronik Indonesia (Gabel)

JAKARTA: Rencana pengetatan impor telepon seluler dinilai akan memacu investasi mengalir ke Tanah Air, dengan pertimbangan prinsipal akan lebih mudah mengurus persyaratan jika mendirikan pabrik di Indonesia.Ketua Gabungan Elektronik Indonesia (Gabel) Ali Subroto Oentaryo mengatakan prinsipal lebih baik mendirikan pabrik di Indonesia, guna menghindari hambatan jika rencana pengetatan impor ponsel diberlakukan."Kalau tidak sesuai (persyaratan) sedikit saja, prinsipal akan kesulitan untuk mengedarkan ketika produknya dibuat di luar negeri. Makanya, akan lebih convenience (nyaman) kalau mereka punya pabrik di Indonesia," katanya, Senin, 14 Mei 2012.Seperti diketahui, pemerintah akan mewajibkan importir telepon seluler mengantongi izin dari prinsipal sebelum mendatangkan produk elektronik tersebut, guna menekan peredaran ponsel ilegal di dalam negeri.Selain itu, ponsel yang diimpor harus memenuhi persyaratan teknis yang mencakup uji tipe dan pendaftaran international mobile equipment identity (IMEI) yang nantinya ditangani Kementerian Komunikasi dan Informatika.Ali berpendapat pemerintah memang harus memonitor impor produk yang volume konsumsinya sangat besar, dengan jumlah pelanggan layanan seluler mencapai 250 juta.Karena pasar yang besar itu pula, sudah saatnya prinsipal membangun pabrik di Indonesia. (ra)

 

 

BACA JUGA:

>> Top 5 Editors Choice Bisnis Indonesia

>>> Steve Wozniak Kepincut Saham Facebook

>>> Menhub Minta Asuransi Korban Sukhoi Rp1,25 Miliar per Orang

>>> City juara Liga Inggris

>>> 5 Rubrik TERPOPULER

>>> 10 ARTIKEL Paling Banyak DIBACA

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Sri Mas Sari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper