JAKARTA: Maskapai Sky Aviation belum dapat memutuskan untuk membatalkan pembelian 12 unit pesawat Sukhoi Superjet-100 (SSJ-100) seiring kecelakaan pesawat sejenis di Gunung Salak, Bogor.
“Saat ini kami belum bisa mengambil keputusan apapun untuk urusan pembelian ke-12 pesawat SSJ-00, karena masih benar-benar fokus menangani ke 14 staf kami yang turut hilang dapat penerbangan pesawat yang naas tersebut,” ucap General Manager Marketing Sky Aviation Tito Zainuddin hari ini Kamis 10 Mei 2012.
Dia menambahkan pesawat SSJ 100 yang jatuh di Gunung Salak Bogor itu juga mengangkut 14 staf Sky Aviation, antara lain sembilan pramugari, dua staf marketing, dan sisanya dari departemen lainnya. “Kami sekarang fokus di korban. Hal terburuk sudah dipersiapkan,” paparnya.
Tito menambahkan Sky Aviation telah menandatangani perjanjian pembelian pesawat jenis Sukhoi milik Rusia sebanyak 12 unit selama empat tahun mendatang. Total transaksi US$380,4 juta. Tiga pesawat akan datang secara bertahap mulai September, November, hingga Desember tahun ini.
Penandatanganan dilakukan oleh Vladimir Prisyazhnyuk, Presiden Sukhoi Civil Aircraft Company serta Yusuf Ardhi selaku Komisaris Utama, dan Krisman Tarigan selaku Direktur Utama PT. Sky Aviation pada 16 Agustus 2011, di arena Internasional Aviation and Space Salon MAKS 2011 di kota Zhukovsky, wilayah kota Moskow. Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti Gumay turut hadir menyaksikan penandatanganan kontrak tersebut.
PT. Sky Aviation adalah salah satu unit Group Petroneks Energy, merupakan perusahaan penerbangan yang relatif baru, mengantongi AOC 135 -144 dari Kementerian Perhubungan pada 14 Mei 2009 dan Surat Izin Usaha Angkutan Udara Niaga Tidak Berjadwal pada 8 Maret 2010.
Armada pesawat yang dimiliki Sky Aviation saat ini yakni dua unit Grand Caravan berkapasitas sembilan penumpang, tiga unit Fokker 50 (F 50) berkapasitas 50 penumpang dan dua Cirrus SR 20 dan SR 22 berkapasitas tiga penumpang.
Presiden ikut prihatin
Kecelakaan SSJ-100 bernomor registrasi RA-97004 mendapat perhatian dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. SBY keprihatinannya serta menilai merupakan suatu musibah atas jatuhnya pesawat komersial Sukhoi Super Jet 100 yang ditemukan telah dalam serpihan kecil di satu tebing yang ada di Gunung Salak, Jawa Barat.
Presiden Yudhoyono mengatakan dirinya mendapatkan laporan sementara bahwa helikopter dari tim pencari hilangnya Sukhoi telah melihat serpihan kecil di satu tebing dengan ketinggian 5.600 kaki di Gunung Salak.
"Laporan sementara yang dilihat dari helikopter memang pesawat dalam serpihan-serpihan kecil. Ini benar-benar musibah, tapi kami terus berusaha menemukan apa yang bisa kami selamatkan," kata Presiden Yudhoyono sebelum mulai memberikan sambutan dalam rangka peluncuran AsiaI-Pacific Human Development Report (APHDR) di Istana Negara Kamis, 10 Mei 2012.
Presiden Yudhoyono mengatakan bahwa tim SAR telah bergerak juga lewat jalur darat dan sudah mencapai ketinggian 2 km dari puncak Gunung Salak.
SBY mengatakan dirinya berbicara langsung dengan petugas yang sudah berada di puncak Gunung Salak, bahwa dilaporkan pesawat ditemukan di suatu tebing dengan ketinggian 5.600 feet.
"Telah ditemukan tempat terjadinya musibah di sebuah tebing dengan ketinggian kurang lebih 5.600 feet," kata Yudhoyono.
Sementara itu Deputi Operasi Basarnas Mayjen TNI Hadi L. mengatakan posisi jatuhnya peswat Sukhoi di lereng di Kawah Ratu.
Seperti diketahui pesawat komersial Sukhoi Super Jet 100 sebelumnya dilaporkan hilang kontak saat demo flight di atas wilayah Gunung Salak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kemarin.
Pesawat tersebut melakukan penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta dalam rangka tur promosi produk pesawat komersial asal Rusia tersebut. (sut)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel