Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat stok garam rakyat yang belum terserap hingga kini mencapai 82.000 ton atau sekitar 35,9% dari total volume garam konsumsi nasional yang diperkirakan 234.000 ton.

 

Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo menduga belum maksimalnya daya serap garam konsumsi disebabkan oleh aktivitas penimbunan oleh sejumlah pedagang dan spekulan pasar. Sejumlah spekulan menyimpan stok garam tersisa untuk mendapatkan harga yang lebih baik hingga musim paceklik tiba.

 

“Petani garam kita tidak punya kapasitas untuk menahan produksi garam terlalu lama. Pedagang punya kecenderungan menimbun sehingga kelangkaan garam bisa terjadi dan harga melambung tinggi,” ungkapnya saat jumpa pers di gedung KKP sore ini, 9 Mei 2012.

 

Sejumlah kementerian yang tergabung dalam tim terpadu termasuk Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Perdagangan hingga kini terus melakukan verifikasi stok garam rakyat yang hilang.

 

Cicip mencatat hingga kini sudah ada 7 importir yang menyerap produksi garam rakyat. Hingga awal bulan ini, 29.300 ton garam telah terserap untuk menggenapi total 150.000 stok garam yang diproduksi. Sejumlah importir memang diwajibkan menyerap garam rakyat hingga 50% sebelum mengimpor garam industri dari luar negeri.

 

Pemerintah akan terus berupaya memaksimalkan produksi garam rakyat baik melalui intensifikasi maupun ekstensifikasi lahan tambak. Selain itu, program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) dapat segera terealisasi pada Juni mendatang.

 

“Kami menargetkan akhir Mei diidentifikasi kelompok-kelompok sasaran penerima dana pugar agar mulai Juni anggaran sudah terdistribusi ke petambak garam,” katanya.

 

Sepanjang tahun lalu, revitalisasi lahan tambak garam rakyat telah mencapai 10.967 hektare yang digelar di 40 kabupaten dan kota dengan target produktivitas rata-rata 73,73 ton per ha. Revitalisasi tambak garam menelan anggaran negara hingga Rp 90 miliar.

 

Program pemberdayaan garam rakyat dilanjutkan tahun ini dengan anggaran Rp84,74 miliar dengan sasaran 3.035 kelompok petani garam dan tercapainya produksi garam konsumsi 1,3 juta ton dengan peningkatan pendapatan petani garam sebesar 15%.

 

Sebelumnya, Direktur Utama PT Garam Slamet Untung Irredenta menargetkan  produksi dapat mencapai 365.000 ton tahun ini. Menurutnya, cuaca tahun ini relatif lebih baik untuk berproduksi dibandingkan tahun lalu. yang hanya mampu merealisasikan 192.000 ton, atau 60% dari target produksi sebesar 320.000 ton.(msb)

 

BACA JUGA

>>IHSG Turun 52,01 Poin

>>Buyback Antam longsor Rp11.000/gram

>>Bakrie Upsize Ownership In Bumi Resources

>>12  SUKHOI Superjet-100 Ordered By Sky Aviation

10 Artikel Pilihan Bisnis.com

5 Kanal terpopuler Bisnis.com

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Gajah Kusumo
Sumber : Surya Mahendra Saputra

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper