Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LINGKAR LUAR KUPANG tak kunjung selesai, karena terkendala dana & lahan

 

 

JAKARTA: Meski sudah menyerap APBN sebesar Rp88 miliar dalam kurun waktu 16 tahun, pembangunan jalan Lingkar Kota Kupang di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang membentang dua jalur dari Simpang Bolok sampai Simpang Lasiana hingga kini tak kunjung rampung.
 
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional VIII Kementerian Pekerjaan Umum Susalit Alilus mengatakan penyebab utama lambannya pembangunan jalan yang telah direncanakan sejak 1970-an oleh Pemprov NTT ialah persoalan keterbatasan dana dan kendala pembebasan lahan.
 
“Alokasi dana menjadi faktor penting pengaruhnya. Cepat atau lambat selesainya Lingkar Kota Kupang ini terletak dari pendanaan pusat,” tegasnya seperti dikutip dari website resmi Kementerian PU  hari ini.
 
Beberapa ruas jalan yang masih belum tertangani diantaranya Ruas Bolok–Sp. Tabun, Ruas Sp Sikumana–Kolhua dan Sp. Kolhua–EL Tari di kanan jalan sekitar 7,6 km.
 
Susalit menjelaskan, pada 2011, Pemerintah Pusat telah mengalokasikan dana yang digunakan untuk menangani Lingkar Kota Kupang senilai Rp 20,9 miliar untuk pekerjaan lingkar Luar Kota Kupang A dan B dengan total panjang 10,8 Km. 
 
Setahun berikutnya, Kementerian PU kembali mengalokasikan dana hampir sebesar Rp 15 miliar untuk pekerjaan peningkatan struktur jalan lingkar luar Kota Kupang. penanganan sepanjang 7 Km.
 
“Total APBN yang telah terserap oleh Jalan Lingkar Kota Kupang selama 16 tahun senilai Rp 88 miliar. Dan dana sebesar itu belum termasuk untuk menggarap biaya pembebasan lahan. Padahal masih ada 8 km dan 440 meter jembatan yang belum di garap,” ucapnya.
 
Ruas jalan yang masuk dalam strategi nasional ini memegang peranan penting terhadap kelancaran lalu lintas di Kota Kupang dan menjadi salah satu urat nadi perekonomian nasional. 
 
Diprediksikan, ruas jalan lingkar ini mampu mengurangi volume lalu lintas kendaraan berat dalam Kota Kupang.  Ruas ini juga penghubung Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Kabupaten Belu dan Negara Timor Leste. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper