Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INFRASTRUKTUR: Kebutuhan material dan peralatan konstruksi bakal naik 32%

JAKARTA: Kementerian Pekerjaan Umum memperkirakan kebutuhan bahan material dan peralatan konstruksi (MPK) untuk pembangunan infrastruktur akan meningkat sekitar 32% sampai 60% hingga 2014.Peningkatan bahan material seperti aspal, semen, dan baja serta

JAKARTA: Kementerian Pekerjaan Umum memperkirakan kebutuhan bahan material dan peralatan konstruksi (MPK) untuk pembangunan infrastruktur akan meningkat sekitar 32% sampai 60% hingga 2014.Peningkatan bahan material seperti aspal, semen, dan baja serta alat berat seiring dengan semakin gencarnya pembangunan infrastruktur dalam kurun waktu dua tahun ke depan seperti proyek Mass Rapid Transit (MRT), penyelesaian proyek jalan tol Trans Jawa, perluasan bandara, dan lainnya.Berdasarkan data dari Kementerian PU, peningkatan terbesar dialami oleh bahan material aspal yang naik sekitar 60% dari kebutuhan tahun ini sebesar 1,25 juta ton menjadi 2 juta ton pada 2014.Sementara kebutuhan semen naik sebesar 32,2% dari kebutuhan tahun ini sekitar 12,1 juta ton menjadi 16 juta ton. Begitu pula dengan baja yang diperkirakan meningkat 32% dari total kebutuhan tahun ini sebesar 5,3 juta ton diasumsikan akan naik menjadi 7 juta ton.Tidak hanya bahan material, kebutuhan akan alat berat pun terus mengalami peningkatan selama dua tahun ke depan. Diperkirakan peningkatan kebutuhan alat berat untuk proyek infrastruktur mencapai 42,8% dari tahun ini 42.000 unit menjadi 60.000 unit di tahun 2014.Kepala Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian PU Bambang Goerinto mengatakan prediksi tersebut mengacu pada kebutuhan pemenuhan anggaran infrastruktur berdasarkan rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) hingga 2014 yang mencapai Rp1.923 triliun.Sementara bila diperkirakan berdasarkan estimasi proyek-proyek masterplan percepatan perluasan dan pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI) maka asumsi kebutuhan akan lebih tinggi hampir dua kali lipat dari perhitungan RPJM.Menurutnya, kebutuhan akan barang-barang konstruksi ini harus tetap dijaga oleh produsen dalam negeri agar selalu ada dan tidak menimbulkan kelangkaan di lapangan, terutama untuk aspal dan alat berat.Mengingat juga selama ini mayoritas pemanfaatkan bahan material dan alat berat lebih banyak diimpor dari luar negeri. Padahal untuk pelaksanaan proyek-proyek infrastruktur ke depan pemerintah akan lebih mengutamakan pemanfaatan produk dalam negeri.“Dari sisi suplay harus tetap bagus dan lancar apalagi tahun-tahun ke depan dimana kebutuhan cukup besar. Produsen harus tetap memperhatikan keseimbangan ini untuk menjamin terpenuhinya kebutahan. Ini menjadi peluang sekaligus tantangan,” ujarnya dalam seminar Peluang Pasar Material dan Peralatan Konstruksi untuk Mendukung Penyelenggaraan Infrastruktur Nasional di JIExpo, Kemayoran, akhir pekan.(api) 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper