Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APBN-P 2012: Sisa anggaran untuk tutup defisit

JAKARTA: Pemerintah mengusulkan penggunaan saldo anggaran lebih (SAL) sebesar Rp56,17 triliun untuk menutup defisit APBN 2012 yang melebar dari 1,5% menjadi 2,2% terhadap produk domestik bruto (PDB).Bambang P.S. Brodjonegoro, Plt. Kepala Badan Kebijakan

JAKARTA: Pemerintah mengusulkan penggunaan saldo anggaran lebih (SAL) sebesar Rp56,17 triliun untuk menutup defisit APBN 2012 yang melebar dari 1,5% menjadi 2,2% terhadap produk domestik bruto (PDB).Bambang P.S. Brodjonegoro, Plt. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, menuturkan dalam rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2012, pemerintah mengalokasikan penggunaan SAL utamanya untuk infrastruktur dan menutup defisit."Pokoknya utamanya untuk infrastruktur (penggunaan SAL dalam APBN-P 2012). Memang ada yang untuk defisit dan ada yang untuk infrastruktur ini yang lebih besar gitu," ujarnya di kantor Kementerian Keuangan, Rabu 7 Maret 2012.Berdasarkan catatan Kemenkeu, perkiraan SAL sampai dengan 2011 mencapai Rp96,62 triliun. Dalam APBN 2012, pemerintah rencananya mengalokasikan SAL sebesar Rp5,05 triliun untuk menutup defisit, Rp35 triliun untuk pembiayaan awal tahun, Rp16,32 triliun untuk bond stabilization framework, Rp10,24 triliun untuk pos yang sudah ditentukan, dan menyisakan Rp30 triliun yang pos alokasinya belum ditentukan.Namun, dalam draf rancangan APBN-P 2012, pemerintah mengalokasikan SAL 2011 untuk menutup defisit sebesar Rp56,17 triliun atau naik Rp51,12  triliun dari rencana sebelumnya.Sementara itu, alokasi SAL untuk infrastruktur sebesar Rp20,29 triliun. Tim Kerja Konektivitas Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) mengusulkan penggunaan Rp15,3 triliun dana SAL 2011 untuk mendukung pembiayaan konektivitas tahun anggaran 2012.Silpa 2011 ini sebagian besar diarahkan untuk konektivitas Indonesia bagian Timur, yakni Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara yang besarnya ditetapkan Rp9,7 triliun, serta konektivitas lainnya sebesar Rp5,6 triliun.Deputi bidang Pendanaan Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Wismana Adi Suryabrata menuturkan penggunaan SAL untuk menutup defisit merupakan satu alternatif yang ditempuh pemerintah.Selain itu, kata Wismana, pemerintah juga mengupayakan efisiensi dan refokusing sesuai dengan prioritas pembangunan nasional."Tutup defisit pakai SAL itu alternatif, tapi pemerintah juga sudah upayakan dengan memotong belanja operasional K/L dan kita coba tingkatkan efisiensi belanja. Sementara itu, pinjaman yang dilakukan diutamakan untuk infrastruktur dan energi tidak bisa dipergunakan untuk yang lain," tungkasnya.Selain menggunakan SAL, untuk menutup defisit APBN-P 2012 sebesar Rp190,10 triliun, pemerintah berencana menarik pembiayaan dari rekening pemerintah Rp60,51 triliun, penerimaan cicilan pengembalian penerusan pinjaman Rp4,38 triliun.Kemudian hasil pengelolaan aset Rp560 miliar, penerbitan surat berharga negara (neto) Rp159,59 triliun, pinjaman dalam negeri Rp991,2 miliar, dan penarikan utang luar negeri Rp53,71 triliun. (04/Bsi)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Diena Lestari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper