JAKARTA: Dana pinjaman pembangunan Waduk Karian di Provinsi Banten ditargetkan segera dicairkan pertengahan tahun ini dengan alokasi Rp52 miliar atau US$5,8 juta dari total yang diajukan sebesar US$100 juta.
Kepala Bagian Kerjasama Luar Negeri Kementerian Pekerjaan Umum Maliki Moersid mengatakan perjanjian pinjaman dengan Korea International Cooperation Agency (KOICA) telah ditandatangani sejak Desember tahun lalu.
Namun pencairan baru dapat dilaksanakan pertengahan tahun sambil menunggu proses pembebasan lahan. Menurutnya, dana awal yang akan dicairkan tersebut dipergunakan untuk proses persiapan sebagai uang muka.
"Pertengahan tahun pinjaman sudah bisa diefektifkan, untuk tahun ini sekitar Rp52 miliar," ujarnya kepada Bisnis hari ini.
Maliki mengatakan dari total kebutuhan sebesar US$200 juta, pinjaman yang disepakati US$100 juta yang nantinya akan dipergunakan dalam jangka waktu selama tujuh tahun ke depan hingga 2019.
Plt Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Mochammad Amron mengatakan proses tender proyek pembangunan Waduk Karian diperkirakan akan dimulai pada Maret mendatang.
Saat ini pemerintah masih terus mempercepat proses pembebasan lahan yang hingga sekarang masih mencapai 40%. Ditargetkan pertengahan tahun ini seluruh lahan sudah dapat dibebaskan sehingga proses konstruksi dapat segera dilaksanakan.
Pembangunan Waduk Karian ditargetkan dapat dituntaskan dalam kurun waktu 3 tahun hingga 4 tahun mendatang dengan kapasitas daya tampung 219 juta meter kubik dan debit air sekitar 14,6 meter kubik per detik.
Bendungan ini nantinya akan diperuntukan bagi kebutuhan air masyarakat di kawasan Tanggerang, Serang, dan Cilegon dengan kapasitas 9,1 meter kubik per detik, keperluan irigasi di kawasan Ciujung 5,5 meter kubik per detik, dan penambahan air baku di DKI 6,6 meter kubik per detik. (sut)