Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

VALE INDONESIA: Aksi Anarkis di Morowali Diyakini Tak Pengaruhi Saham

 

 

MAKASSAR: PT Vale Indonesia menjamin aksi anarkis yang terjadi di Desa Bahomoteve, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah tidak akan memengaruhi kinerja saham perusahaan itu di bursa efek."Ini persoalan yang biasa kami hadapi. Para pemilik saham sering kami sampaikan permasalahan ini dalam setiap pertemuan. Kami pikir ini tidak akan memengaruhi saham Inco," kata Superintenden Media Relation PT Vale Indonesia Iskandar Siregar di Makassar, Selasa 7 Februari 2012.Menurut dia, keinginan perusahaan-perusahaan tambang lokal yang beroperasi di kawasan itu dianggap sebagai penyebab insiden yang terjadi pada Senin (6 Februari) lalu."Kami melihat pengusaha China di daerah itu yang menggerakkan masyarakat. Mereka menginginkan lahan kami, makanya massa banyak yang didatangkan dari luar untuk masuk di kawasan kami," ujarnya.Dia menjelaskan wacana pembangunan infrastruktur menjadi objek provokasi pengusaha-pengusaha itu menggerakkan masyarakat untuk menyerobot lahan perusahaan Vale Indonesia disana. "Kami tahu siapa orang-orang yang berada di belakang persoalan ini. Tetapi kami tetap akan menempuh jalur hukum. Karena kami ini perusahaan terbuka," ungkapnya.Sementara itu, Presiden Direktur (CEO) PT Vale Indonesia Tbk Nico Kanter dalam rilisnya mengatakan sangat menghargai hak-hak warga negara dalam menyampaikan aspirasi dan pendapatnya.Menurut dia, manajemen Vale Indonesia selalu membuka pintu dialog yang dilakukan secara damai untuk membahas persoalan yang menyangkut perusahaan kami."Kami sangat prihatin dengan insiden pembakaran yang dilakukan para pengunjuk rasa terhadap camp kami di Morowali, Sulawesi Tengah. Kami akan segera melaporkan insiden ini kepada kepolisian setempat agar melakukan investigasi yang diperlukan," ungkap Nico.Dia menjelaskan Vale Indonesia tidak menemukan adanya korban dalam insiden ini. Menurut dia, fokus perusahaan saat ini melanjutkan komunikasi dengan masyarakat dan Pemda setempat mempercepat pembangunan sejumlah infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, dan fasilitas pendukung lainnya di Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.Situasi di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, relatif aman dan kondusif pascapembakaran camp PT Vale Indonesia, yang sebelumnya dikenal dengan nama Inco, di daerah itu Senin sore. “Sampai sekarang ini Morowali secara keseluruhan relatif aman,” ujar Bupati Morowali Anwar Hafid yang dihubungi dari Palu, seperti dikutip Antara tadi malam.Menurut Anwar, pembakaran camp PT Inco tersebut tidak memberi dampak luas terhadap aktivitas masyarakat di Morowali karena camp yang dibakar tersebut berada di dalam hutan sekitar 9 kilometer dari jalan transSulawesi. “Di jalan transSulawesi ini sering dijadikan tempat masyarakat menyampaikan aspirasinya ke Inco. Mungkin karena masyarakat sudah kesal dan lelah sehingga membakar camp yang ada di sana,” katanya.Anwar memahami keinginan masyarakat tersebut karena memang sudah sekitar 40 tahun Inco mendapat kontrak karya dari pemerintah tetapi belum bisa membangun pabrik nikel. “Sebetulnya sejak 2010 Inco sudah membangun pabrik. Selama ini Inco baru membangun di daerah lain,” kata Anwar.Menurut Anwar, sebelum peristiwa pembakaran tersebut terjadi, masyarakat lebih dulu menggelar unjukrasa ke DPRD. Unjuk rasa ini kata Anwar sudah yang kesekian puluh kali digelar masyarakat. Catatan yang diperoleh di Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sulawesi Tengah menyebutkan Inco telah mengantongi kontrak karya sejak 27 Juli 1968.Pasal 33 dalam kontrak karya yang dikantongi Inco itu menyebutkan, program tahap II terdiri dari pembangunan dua tambahan pabrik produksi di daerah pantai wilayah kontrak karya di Pomalaa Provinsi Sulawesi Tenggara dan di Bahodopi Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.Menurut Kepala Dinas ESDM Sulawesi Tengah Saliman Simanjuntak, berdasarkan kontrak karya itu mestinya Inco sudah harus membangun pabrik pada 2010 dengan kapasitas produksi 35 juta ton sampai 40 juta ton dengan estimasi investasi US$500 juta.(Hendra Nick Arthur/k15/bas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper