JAKARTA: Pemerintah akan kembali menggelar lelang surat utang negara kedua kalinya pada tahun ini dengan target indikatif Rp7 triliun untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2012.Dalam keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, hari ini, dalam lelang yang direncanakan akan dilangsungkan pada Selasa pekan depan itu pemerintah akan melepas lima seri surat utang negara (SUN) dengan nilai nominal per unit Rp1 juta.Seperti tidak ingin menyia-nyiakan momentum bullish-nya pasar obligasi, seri yang bakal dilelang pada lelang kali ini merupakan seri yang aktif diperdagangkan di pasar sekunder seperti FR0058 dan FR0061.Rincian kelima seri tersebut adalah pertama Seri SPN03120429 yang merupakan seri baru dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo 29 April 2012. Kedua, Seri SPN12130111 dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo 11 Januari 2013.Pada lelang sebelumnya, permintaan yang masuk untuk seri ini mencapai Rp8,4 triliun, tertinggi dibandingkan empat seri lainnya yang ditawarkan pada lelang sebelumnya.Ketiga, Seri FR0061 dengan tingkat bunga tetap 7% dan jatuh tempo pada 15 Mei 2022. Pembayaran kupon dilakukan setiap 15 Mei dan 15 November. Keempat, Seri FR0059 dengan tingkat bunga tetap 7,00% dan jatuh tempo pada 15 Mei 2027. Pembayaran kupon dilakukan setiap 15 Mei dan 15 November.Dan kelima, Seri FR0058 dengan tingkat bunga tetap 8,250% dan jatuh tempo pada 15 Juni 2032 dengan pembayaran kupon yang dilakukan setiap 15 Juni dan 15 Desember.Pada lelang sebelumnya, pemerintah berhasil meraup dana Rp10 triliun, naik dari target indikatif yang ditetapkan Rp7 triliun. Total penawaran yang masuk mencapai Rp27,67 triliun. (faa)
APBN 2012: Pemerintah lelang lagi SUN Rp7 triliun
JAKARTA: Pemerintah akan kembali menggelar lelang surat utang negara kedua kalinya pada tahun ini dengan target indikatif Rp7 triliun untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2012.Dalam keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yoseph Pencawan - nonaktif
Editor : Dara Aziliya
Topik
Konten Premium