Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Kementerian Perhubungan diminta memperketat aturan lalu lintas danau dan penyeberangan, agar tidak terjadi kembali jembatan runtuh.
 
"Runtuhnya jembatan Tenggarong di Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur itu  diindikasikan karena seringnya terjadi kapal tongkang menabrak tiang jembatan, sehingga terjadi pergeseran konstruksi," kata  Anggota Komisi V DPR dari Partai Keadilan Sejahtera Yudi Adiana Widia, Selasa.
 
Dia menambahkan kemungkinan kapal tongkang yang membawa hasil bumi khususnya batu bara yang melintasi Sungai Mahakam dan melewati bagian bawah Jembatan Tenggarong sering menubruk tiang jembatan. 
 
"Karena itu kapal tongkang, tubrukan tidak akan menyebabkan kerusakan di bagian kapal," kata Yudi.
 
Untuk mengantisipasinya, lanjut Yudi, Kemenhub harus perketat rambu-rambu lalu lintas angkutan sungai dan darat. "Apakah sudah ada rambu-rambunya, kalau saya lihat, sepertinya belum ada yah. Tetapi nanti, Rabu ini kami langsung melihat ke lapangan," katanya.
 
Kemenhub mencatat  setiap hari ada 30-40 call ship (lalu lintas) kapal dengan kapasitas masing-masing 70 ton muatan yang lalu lalang di bawah Jembatan Tenggarong.
 
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub Bambang S. Ervan mengatakan tidak mungkin kapal tongkang menabrak tiang Jembatan Kukar sehingga nenjadi runtuh. 
 
"Kalau kapal tongkang yang tug boat itu menabrak tiang jembatan, berarti kapal itu kandas karena posisi tiang dibagian terluar dekat daratan. Selain itu, kami belum ada menerima laporan adanya tabrakan kapal dengan tiang," kata Bambang.
 
Soal kelebihan muatan, lanjutnya, jembatan itu tidak dilalui truk pengangkut batu bara karena ada ketentuan kategori jembatannya. 
 
"Kalaupun ada, truk harus melalui jembatan timbang untuk mengukur kapasitas muatannya. Operasionalnya menjadi tanggung jawab Pemda setempat sesuai dengan aturan otonomi daerah," kata Bambang. (sut)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper