Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: PT Rekayasa Industri (Rekind), BUMN konstruksi yang bergerak di bidang engineering, procurement & construction  (EPC) mencatat peningkatan penjualan dua kali lipat pada tahun ini, dari US$350 juta menjadi US$700 juta.
 
Direktur Operasi Rekind Alex Dharma Balen mengatakan peningkatan tersebut didorong oleh semakin bergairahnya proyek minyak dan gas, kelistrikan, dan proyek EPC lainnya pada tahun ini.
 
"Tahun ini Rekind sangat tumbuh karena pasar EPC juga sangat semarak ditambah dengan program MP3EI yang dicanangkan pemerintah sudah mulai berjalan," ujarnya.
 
Menurutnya dari penjualan tersebut, pendapatan yang dihasilkan perusahaan sekitar Rp3 triliun hingga Rp4 triliun. Pasalnya, banyak proyek-proyek multiyears yang didapatkan akhir tahun sehingga belum dapat mendorong pendapatan perusahaan  tahun ini.
 
Meskipun demikian, dirinya optimis pada 2012 pendapatan perusahaan bisa meningkat hingga sekitar Rp5 triliun yang salah satunya didorong oleh banyaknya penjualan yang didapatkan pada akhir tahun ini serta semaraknya proyek-proyek EPC.
 
"Dari sales US$700 juta, revenue-nya belum bisa didapatkan pada tahun yang sama karena terbagi selama dua tahun. Jadi tahun depan, ditargetkan pendapatan bisa mencapai Rp5 triliun."
 
Alex mengatakan salah satu proyek cukup besar yang mendorong penjualan perusahaan ialah tender EPC untuk 3 proyek pipa lepas pantai dan fasilitas tambahan di blok Cepu, Jawa Timur senilai US$131,64 juta yang baru saja di tandatangani November.
 
Dalam proyek tersebut, Rekind yang memegang kepemilikan saham paling besar berkonsorsium dengan Likpin LLC, perusahaan asal Dubai, Uni Emirat Arab.
 
Alex menambahkan saat ini perusahaannya masih akan tetap konsistem pada sektor EPC dan belum berniat untuk mendiservikasi kepada proyek sipil. Pasalnya, pasar EPC menurutnya masih akan terus berkembang dalam beberapa tahun ke depan. Apalagi sumber daya alam di Indonesia masih sangat banyak yang belum tereksplorasi 
 
"Tahun depan, short market tetap loyal di listrik, sektor tambang, dan proyek-proyek mineral pada klien Pertamina, PLN, swasta dengan skema PPP," ucapnya.
 
Menurutnya, selain menjadi kontraktor Rekind pun mulai menanamkan investasi untuk proyek eksplorasi pembangkit listrik panas bumi di Cisolok-Cisukaramai yang diperkirakan memiliki potensi kandungan panas bumi sebesar 120-140 megawatt.
 
Selain itu, perusahaan juga menanamkan investasi untuk konsesi proyek pipanisasi gas di Cirebon dan Semarang dengan nilai investasi US$300 juta.
 
"Kami tidak ingin hanya menjadi kontraktor saja tapi juga masuk dalam investasi," ucapnya. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper