Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi dan PT PLN (Persero) meneken nota kesepahaman kerja sama mengenai pengembangan teknologi pemanfaatan energi baru dan terbarukan. 
 
MoU tersebut ditandatangani oleh Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)  Marzan A. Iskandar dan Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji, hari ini di Kantor BPPT Jakarta. 
 
“MoU ini merupakan kelanjutan dari kerjasama yang telah dibina oleh kedua lembaga tersebut sejak 2009, dalam hal pengkajian dan penerapan teknologi pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan, dan teknologi dalam bidang ketenagalistrikan,” kata Marzan A. Iskandar, Kepala BPPT, hari ini usai penandatanganan. 
 
Adanya MoU ini, kata Dirut PT PLN (Persero) Nur Pamudji, diharapkan dapat memberikan pedoman bagi PLN dan BPPT untuk saling memberikan manfaat dalam bidang ketenagalistrikan, dengan meningkatkan dan mengembangkan teknologi pemanfaatan sumber energi primer yang mengutamakan sumber energi baru dan energi terbarukan, untuk kepentingan ketenagalistrikan nasional. 
 
“Kerja sama ini juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan riset antara lembaga penelitian dan pengembangan dan industri,” kata Nur. 
 
Menurut Nur, pihaknya saat ini tengah dikembangkan suatu kajian bersama dengan beberapa perguruan tinggi seperti ITB Bandung dan ITS Surabaya, khususnya kajian teknologi reverse engineering, yang bertujuan meningkatkan aviability dan reliability unit pembangkit.  
 
Bagi PLN, ujarnya, manfaat yang didapat dalam pengembangan program bersama reverse engineering ini a.l. untuk mendapatkan material yang berkualitas dengan harga yang kompetitif, sekaligus peningkatan efisiensi. 
 
Sedangkan bagi BPPT sebagai salah satu lembaga penelitian yang terpecaya, tambah Marzan, akan mendapatkan penambahan topik penelitian yang lebih luas dari PLN maupun industri nasional. Di samping itu BPPT dapat berperan sebagai leader/coach bagi industri nasional, dan dimungkinkan mendapatkan  biaya penelitian yang murah, namun bermanfaat untuk kepentingan nasional. 
 
Selain reverse engineering juga dimungkinkan adanya kerja sama yang meliputi redesign, remanufacturing, remaining life assesment, destructive test/non destructive test (DT/NDT), dan root cause failure analysis (RCFA). (arh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper