Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asosiasi kontraktor minta dukungan hadapi CAFTA

JAKARTA: Asosiasi Kontraktor Indonesia meminta pemerintah dan seluruh stakeholder mendukung sektor konstruksi dengan konsep Indonesia incorporate guna menghadapi persaingan Asean Free Trade Area (AFTA) dan China-Asean Free Trade Area (CAFTA).Ketua Asosiasi

JAKARTA: Asosiasi Kontraktor Indonesia meminta pemerintah dan seluruh stakeholder mendukung sektor konstruksi dengan konsep Indonesia incorporate guna menghadapi persaingan Asean Free Trade Area (AFTA) dan China-Asean Free Trade Area (CAFTA).Ketua Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) Sudarto mengatakan Indonesia incorporated atau kebersamaan seluruh pihak untuk memajukan perkembangan sektor konstruksi sejauh ini belum ada sehingga kontraktor seolah dibiarkan berjuang sendiri tanpa “peluru” yang memadai.Menurutnya hal tersebut sangat disayangkan karena kemampuan dan daya saing sumber daya kontraktor nasional terbilang sudah memadai dan tak kalah dibandingkan kontraktor asing dalam menghadapi era globalisasi 2012.Tanpa adanya dukungan pemerintah, perbankan, lembaga terkait, serta sinergisitas sesama kontraktor lokal dalam Indonesia incorporated, perkembangan konstruksi Indonesia yang mulai bangkit sejak 2009 setelah 10 tahun mati suri, sulit teralisasi.Padahal pemerintah memiliki megaproyek MP3EI hingga 2025 yang membutuhkan investasi sebesar Rp4000 triliun yang mana Rp1700  triliun diantaranya diperuntukan bagi pembangunan infrastruktur“Tidak cukup hanya dari pelaku saja, harus ada kebersamaan dari seluruh pihak bergandeng tangan mendukung dunia konstruksi , tidak bisa hanya sendiri-sendiri. Agar proyek kita tidak diambil kontraktor asing,” ujarnya dalam konfrensi pers rencana Pameran Konstruksi Indonesia 23-25 November 2011, hari ini.Sementara kontraktor asing, menurutnya telah mendapat dukungan yang serius dari  pemerintahnya masing-masing baik untuk proyek dalam maupun luar negeri. Bantuan tersebut termasuk juga dari pihak perbankan dengan suku bunga yang rendah, perusahaan material yang menawarkan harga relatif rendah, dan adanya sinergisitas sesama perusahaan.“Konsep incorporated di luar negeri dilakukan sehingga daya saing mereka menjadi kuat. Ini yang di Indonesia tidak ada. Bila tidak diwaspadai, Indonesia akan kalah bersaing,” sesalnya.Dia berharap Seminar dan Pemaren Konstruksi 2011 yang akan dilaksanakan pada 23 November hingga 25 November nanti menjadi wake up call bagi seluruh pemangku kepentingan, baik pengguna jasa, penyedia jasa, perbankan, pihak asuransi,  menjadi momentum saling mendukung perkembangan konstruksi tanah air.Menurutnya, kontraktor merupakan lokomotif utama untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.“Kalau ini didorong dengan baik dan luar biasa, kita akan jadi lokomotif harapan perkembangan perekonomian Indoensia. Kalau tidak, proyek-proyek kita akan diambil oleh kontraktor asing. Ini yang harus disadari.”Kepala Badan Pembinaan Konstruksi (BPK) Kementerian Pekerjaan Umum Bambang Goertino mendukung pembangunan Indonesia incorporated antara seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan daya saing kontraktor tanah air.Namun, kebersamaan tersebut menurutnya juga harus dikembangkan diantara sesama pelaku jasa konstruksi Indonesai, terutama saat berjuang di manca negara. “Bukan hanya dukungan pemerintah tapi juga kebersamaan visi dan misi antara penyedia jasa, ini yang penting disadari.”Menurutnya seluruh pihak harus bangkit dan bersiap diri serta menyadari liberalisasi sektor konstruksi yang sudah sangat terbuka. “Ini alarm bahwa semua harus mempersiapkan diri secara lebih baik.” (faa) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper