JAKARTA: Realisasi 17 proyek metropolitan priority area (mpa) yang menjadi prioritas dan ditargetkan rampung pada 2014 hingga saat ini belum menunjukan kemajuan yang signifikan.Deputi Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kementerian Koordinator Perekonomian Luky Eko Wuryanto mengatakan proyek yang dimasukan dalam daftar tersebut masih ada yang dalam pembahasan detail design bahkan masih perencanaan feasibility study.“Belum, masih dalam perencanaan feasibility study, detail design, tapi ada juga yang sudah mulai fisik. Tapi untuk mpa ini harus jalan sebelum 2014 berakhir,” ujarnya usai acara Mencari Format yang Tepat Bagi Otoritas Transportasi Jabodetabek, hari ini.Selain itu, ditambahkan olehnya, investasi yang diperkirakan menelan anggaran sekitar US$20 miliar hingga US$30 miliar tersebut pun masih merupakan angka sementara yang sangat awam dan belum diperhitungkan secara komprehensif..Pasalnya, untuk proyek yang masih dalam tahapan perencanaan feasibility study tentu belum mendapatkan perhitungan angka pasti yang harus dialokasikan. Sumber pendanaannya pun menurutnya masih belum diketahui persis berapa yang harus dikeluarkan APBD, APBN, serta swasta.“Nilanya sekitar US$20 miliar sampai US$30 miliar hingga 2014 tapi belum tahu persis pembagiannya, dan berapa yang dibiayai APBN, APBD, dan swasta. Tapi kebutuhan pembangunan seluruhnya lebih dari itu, lebihnya berapa itu yang belum ada perhitungan komprehensif.”Beberapa proyek yang menjadi prioritas tersebut diantaranya pengembangan pelabuhan international, pembangunan mass rapid transit (MRT) atau kereta bawah tanah, jaringan transportasi publik, infrastruktur energi, peningkatan ruas jalan raya, perbaikan sistem suplai air, sistem pengolahan limbah, serta perbaikan sistem banjir.Pemerintah Indonesia dan pemerintah Jepang sebelumnya telah menyusun masterplan proyek MPA pada Mei lalu untuk pengembangan kawasan metropolitan yang mana saat ini masih dalam proses pembahasan. (bsi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
