Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Revitalisasi industri teh butuh Rp1,5 triliun

BANDUNG: Dewan Teh Indonesia akan mengusulkan bantuan anggaran Rp1,5 triliun kepada Kementan untuk program revitalisasi industri teh nasional menyusul kinerja sektor industri tersebut yang menurun setiap tahunnya. Direktur Eksekutif Dewan Teh Indonesia

BANDUNG: Dewan Teh Indonesia akan mengusulkan bantuan anggaran Rp1,5 triliun kepada Kementan untuk program revitalisasi industri teh nasional menyusul kinerja sektor industri tersebut yang menurun setiap tahunnya. Direktur Eksekutif Dewan Teh Indonesia Sultoni Arifin mengemukakan berdasarkan data International Tea Committee (ITC), volume produksi teh Indonesia pada 2009 berada pada peringkat ke-7 di bawah China, India, Kenya, Sri Langka, Vietnam, dan Turki. "Padahal, tiga tahun sebelumnya Indonesia berada di peringat kelima. Kondisi ini tentu sangat mengkhawatirkan," katanya hari ini. Berdasarkan data ITC tersebut, Indonesia hanya mampu memproduksi 136.481 ton pada 2009 atau 4% dari total produksi teh dunia sebesar 3,9 juta ton. China memproduksi 1,35 juta ton pada tahun yang sama. Produksi teh India mencapai 978.999 ton, Kenya 314.198 ton, Srilangka 289.778 ton, Vietnam 154.000 ton, dan Turki 153.000 ton serta, produksi negara-negara lain atau gabungan sebanyak 535.862 ton. Sultoni mengatakan penurunan kinerja produksi ini salah satunya akibat semakin menyusutnya luas area kebun teh. Pada 2005, luas areal kebun teh nasional mencapai 139.121 ha. Pada 2006 menyusut menjadi 135.590 ha. Pada 2007 menjadi 133.726 ha. Tahun 2008 menjadi 128.989 ha dan 2010 tinggal 126.251 ha. "Penyusutan luas areal kebun teh akibat alih fungsi lahan. Seperti yang terjadi di Simalungun Sumatra Utara di mana sebanyak 3.000 hektare kebun teh menjadi kebun kelapa sawit. Yang lainnya akibat petani teh yang beralih ke sayuran," katanya. (k45/tw) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Nadya Kurnia
Sumber : Yanto Rachmat Iskandar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper