Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Kamar Dagang dan Industri (Kadin) yakin penaikan peringkat biaya logistik nasional yang kini berada di level 75 dari 186 negara di dunia akan berdampak besar terhadap perekonomian nasional.
 
Wakil Ketua Umum Kadin bidang Perdagangan, Distribusi dan Logistik Natsir Mansyur mengatakan upaya menekan biaya logistik nasional akan berimplikasi terhadap pergerakan perekonomian nasional.
 
Menurut dia, kini pada saat biaya logistik nasional tinggi, disparitas harga antardaerah sangat tinggi. 
 
"Dampaknya, perekonomian nasional bergerak lambat," katanya hari ini.
 
Kadin berulang kali mendesak agar biaya logistik di Indonesia yang begitu tinggi harus dipangkas. Kadin meminta biaya logistik terhadap produksi harus dipangkas dari 17% menjadi 10%.
 
Sebelumnya Kadin menuturkan kajian yang dilakukan LPEM UI 2005 yang menyatakan bahwa biaya logistik di Indonesia dibandingkan biaya produksi adalah 14% mencakup inbound 7,2%, industi 2,9%, dan outbound 4%
 
Jika melihat dari porsi biaya logistik terhadap PDB di Indonesia masih mencapai 27%. Biaya logistik terhadap PDB di AS sebesar 9,9%. Sedangkan di Jepang biaya logistik terhadap PDB 10,6%. Di Korea Selatan biaya logistik terhadap PDB 16,3%.
 
Dia menambahkan ingga kini biaya logistik di Indonesia yang masih mencapai 17% belum efisien bahkan jauh di atas Jepang (5%), Filiphina (7%), Singapura (6%), dan Malaysia (8%). "Kami yakin tercapai," katanya.
 
Pada 2013, sistem logistik Asean akan terintegrasi sehingga daya saing sektor ini harus digenjot supaya pada saat program itu dijalankan, bidang ini lebih siap. Sedangkan pada 2015, pasar Asean juga terintegrasi, sedangkan 2020, giliran pasar global. (sut)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper