Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

SEOUL: Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan menunggu tanggapan pemangku kepentingan untuk merealisasikan perdagangan bebas secara bilateral antara dua negara.
 
Saat ini,studi comprehensive economic partnership agreement masih dalam proses finalisasi oleh kedua pihak.
 
Atase Perdagangan Indonesia untuk Korea Selatan Ari Satria mengatakan pemerintah Indonesia berharap dampak positif  di sektor perdagangan dan perekonomian  akan lebih terasa dengan diterapkannya perdagangan bebas secara bilateral, dibandingkan  dengan hanya menerapkan Free Trade untuk kawasan Asean-Korsel  yang telah diimplementasikan sejak  2007.
 
“Harapannya ingin lebih besar algi. Dengan bilateral, maka akan menjadi lebih fleksibel,” kata Ari  hari ini,  di sela pameran Korea Food Expo yang diselenggaran di Seoul pada 9-12 November  2011. 
 
Setelah menyelesaikan studi rencana CEPA Indonesia dan Korsel pada Oktober 2011, ujarnya, selanjutnya akan disosialisasikan pada pemangku kepentingan dari negara masing-masing, seperti dari kalangan eksportir dan importir, petani, nelayan, Kadin, dan dunia usaha.
 
Untuk melakukan sosialisasi tersebut, Indonesia akan ditangani oleh Kementerian Perdagangan, sementara itu dari pihak Korsel ditangani oleh  Ministry of  Foreign Affairs and Trade serta Ministry of Knowlegde Economy.
 
“Mensosialisikan dengan para stakeholder, sekaligus untuk menghindari  kehebohan seperti free trade  dengan China,” kata Ari.
 
Setelah mendapatkan masukan dari para pemangku kepentingan, langkah selanjutnya adalah melakukan negosiasi  CEPA, seperti penetapan bea masuk dan kesepakatan investasi dua negara.
 
Ari mengatakan total  perdagangan Indonesia dan Korsel dari Januari-September 2011 telah melewati  US$ 22 miliar. Dalam periode tersebut, perdagangan Indonesia ke Korsel masih mengalami surplus sebesar US$ 1,7 miliar 
 
RI-Korsel menargetkan  total perdagangan  di dua negarav tersebut pada 2014 menjadi US$ 40 miliar, dan pada 2020 bisa menembus US$ 100 miliar. (arh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper