Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Indonesia masih tertinggal dalam realisasi penanaman modal asing langsung, karena hanya menyerap 7% penanaman modal asing di Asean. 
 
Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo mengungkapkan 40% penanaman modal di Asean masuk ke Singapura, 30% lebih ke Malaysia dan Thailand. Indonesia ada di kisaran 7% sama dengan Vietnam. 
 
"Nah, ini tentu harus ditingkatkan dan posisi kompetitif Indonesia harus dijaga karena kita dukung FDI [penanaman modal asing/foreign direct investment)] tapi kita harus mempersiapkan diri supaya kita mendapat manfaat dari FDI ini," ujarnya seusai acara The 8th Asean Finance Ministers Investor Seminar hari ini
 
Menurutnya, Indonesia harus selalu melihat perbandingan dengan negara-negara lain, sehingga mendapat gambaran posisi dan menentukan arah kebijakan berdasarkan posisi di ranah regional dan internasional.
 
Tahun ini pemerintah menargetkan investasi langsung sebesar Rp240 triliun. Sampai dengan kuartal III/2011, realisasi penanaman modal asing  sudah mencapai Rp122 triliun dari total realisasi Januari-September 2011 sebesar Rp181 triliun. Namun angka ini masih termasuk kecil dibandingkan negara-negara tetangga Indonesia.
 
Berdasarkan catatan Sekertariat Jenderal Asean, pada 2010 realisasi penanaman modal asing yang mengalir ke kawasan ini tercatat mencapai US$76 miliar. 
 
Jumlah ini meningkat lebih dari 100% dari capaian tahun sebelumnya, yakni sebesar US$37,8 miliar. Sekitar 40% dari jumlah tersebut diserap oleh Singapura, 30% oleh Malaysia dan Thailand, sedangkan Indonesia dan Vietnam masing-masing hanya mencapai 7% dari total FDI Asean. 
 
"Jadi di forum seperti ini kita bisa merasakan minat investasi banyak, tapi kita harus betul-betul jemput bola karena negara-negara yang lain juga jemput bola," ujar Agus usai acara The 8th Asean Finance Ministers Investor Seminar hari ini.
 
Dia mengakui Indonesia harus meningkatkan daya saing dan memperbaiki iklim investasi di Tanah Air. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Sutarno
Sumber : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper