Ganoderma rugikan industri kelapa sawit US$256 juta

JAKARTA: Potensi kerugian tanaman kelapa sawit di Tanah Air akibat jamur akar merah atau Ganoderma sp mencapai US$256 juta, dengan asumsi 1% tingkat kematian pohon kelapa sawit akibat serangan jamur itu.Kepala Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia (BPBPI) Darmono Taniwiryono mengatakan kerugian negara pada tingkat kematian sawit 1% mencapai US$256 juta per tahun.Menurutnya, jika 1 batang tanaman sawit Rp 2,6 juta, maka dengan tingkat kematian 1% menyebabkan kerugian  US$3 miliar per tahun.“Tidak jarang tingkat serangan jamur akar merah di lapangan menyebabkan kematian tanaman sawit hingga 40%,” ujarnya kepada wartawan, hari ini.Jamur Ganoderma sp menyerang akar tanaman dan pangkal batang. Dia menambahkan 30% kelapa sawit yang berumur di atas 15 tahun bertumbangan di Sumatra Utara.Menurutnya, potensi kerugian ekonomi akibat jamur itu menyebabkan produksi sawit turun.Secara bersamaan, Menteri Pertanian Suswono mengatakan jamur akar merah mengancam posisi Indonesia sebagai negara produsen sawit terbesar di dunia.Luas areal sawit yang mencapai 9 juta hektare akan terancam. “Terutama pada kebun yang telah mengalami beberapa kali peremajaan.”Suswono meminta para ahli untuk merumuskan penanggulangan yang cepat, murah, dan efektif terhadap jamur merah tersebut.Menurut Darmono,  teknologi di Indonesia sudah lebih maju dalam mendeteksi serangan jamur akar merah. Namun, teknologi ini tidak berfungsi jika serangan jamur akar merah sudah berstatus stadium lanjutan.Menurutnya, kasus serangan jamur merah terhadap sawit di Sumatra Utara sudah endemik. Oleh karena itu, pemerintah tidak dapat lagi mengendalikan secara konvensional.“Jadi, sesehat apapun tanaman sawit, jika ditanam pada lahan sakit yang sudah terinfeksi jamur akar merah, maka tidak ada cara lain kecuali revitalisasi kesehatan lahan.” (faa)