Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Walah! Wortel impor mulai banjiri pasar Malang

MALANG: Tidak hanya kentang, wortel impor juga mulai membanjiri pasar tradisional di Kabupaten Malang. Wortel impor tersebut berasal dari China dan Thailand.Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sub Terminal Agrobis Mantung Kecamatan Pujon Kabupaten Malang,

MALANG: Tidak hanya kentang, wortel impor juga mulai membanjiri pasar tradisional di Kabupaten Malang. Wortel impor tersebut berasal dari China dan Thailand.Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sub Terminal Agrobis Mantung Kecamatan Pujon Kabupaten Malang, Totok Purwanto, mengatakan kentang dan wortel impor tersebut terlihat masuk sejak Ramadhan lalu.“Harga wortel impor dengan kemasan yang lebih baik di pasaran per 10 kg Rp70.000, sementara wortel lokal Rp65.000 per 10 kg dengan kemasan yang tradisional yakni karung plastik,” kata Totok di Malang hari ini.Sedangkan untuk kentang impor, harganya lebih murah dibandingkan dengan kentang lokal yakni Rp4.100 per kg sementara kentang lokal Rp4.400 per kg.          Khusus untuk kentang, sengaja diimpor untuk memenuhi kebutuhan industri makanan.  Dan disayangkan, kentang tersebut juga beredar di pasaran dan bertarung dengan kentang lokal.Kabupaten Malang sendiri merupakan daerah penghasil kentang di Jawa Timur setelah Kabupaten Pasuruan dan Probolinggo. Sehingga produksi kentang cukup melimpah. Kondisi yang sama juga dialami oleh wortel.

Mengingat Kabupaten Malang juga sentra penghasil wortel terutama di Kecamatan Pujon, Wajak, dan Kecamatan Tumpang.          “Kentang dan wortel impor tersebut memang terbatas untuk memenuhi kebutuhan supermarket, rumah makan siap saji, dan restoran bukan untuk dijual di pasar secara bebas.”          Menurutnya, wortel impor yang masuk ke Kabupaten Malang itu jenis Efa dan Carot. Sedangkan untuk kentang impor, lanjutnya, secara tampilan memang menarik dibanding kentang lokal yakni lebih besar dan bersih. Namun soal rasa, gurihnya masih enak kentang lokal.

“Kentang impor biasanya untuk camilan, bukan untuk dimasak sebagai sayur,” tambah dia.Ditambahkan, masuknya kentang dan wortel dari Thailand dan China tersebut intensitasnya tidak cukup rutin. Kadang dua Minggu sekali. Kemudian Minggu berikutnya tidak ada. Namun akhir-akhir ini keberadaannya justru telihat membanjiri pasaran menyusul rutinnya pasokan yang datang dua kali dalam se-Minggu.Hal itu diketahui setelah banyak petani dan pedagang yang mengeluh kalau harga kentang lokal anjlok saat memasuki musim panen raya.(api)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Mohammad sofi`i

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper