JAKARTA: Kemenhub dan PT KAI berencana menghentikan atau membatalkan perjalanan 29 kereta rel listrik atau KRL rute Bogor-Jakarta-Bogor pada 19 Oktober-29 November 2011 karena adanya penambahan dan perbaikan gardu listrik aliran atas demi menambah kapasitas pasokan listrik di rute tersebut.
Kepala Humas Daerah Operasi I PT Kereta Api Indonesia (KAI) Mateta Rizalulhaq mengatakan akan ada pembatalan 29 perjalanan KRL Bogor-Jakarta-Bogor selama 19 Oktober sampai 29 November 2011. Dari 29 itu, 20 KRL yang benar-benar dibatalkan dan 9 jalan setengah yakni dari Bogor hanya sampai Depok, dan dari Jakarta hanya sampai Depok.
"Pembatalan ini sudah kami minimalisir, ini merupakan dampak dari penambahan pasokan listrik dengan membangun dan merehabilitasi gardu listrik. Nantinya dengan gardu baru, akan ada tambahan listrik sehingga layanan akan meningkat dan jumlah kereta akan bertambah juga," katanya hari ini.
Kemenhub sebelumnya menjelaskan akan membangun enam dan memperbaiki tujuh gardu listrik aliran atas dengan anggaran dari APBN 2011 dan pinjaman dari bank pembangunan Jerman atau KFW dan JICA total Rp274 miliar.
Pembangunan gardu baru ini untuk menambah pasokan listrik sebanyak 22.000 KW untuk meningkatkan kehandalan operasional kereta rel listrik di Jabodetabek. Akibat penambahan listrik di gardu ini, sebanyak 29 perjalanan kereta dari dan ke Bogor dibatalkan atau tidak diberangkatkan dari total KRL Jabodetabek yang beroperasi 460 perjalanan per hari.
Arief Heryanto, Direktur Prasarana Perkeretaapian Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, mengatakan pembangunan enam gardu listrik aliran atas (LAA) dilakukan di Bojonggede 4.000 kilo watt (KW), Depok 6.000 KW, Lenteng Agung 4.000 KW, Pasar Minggu 4.000 KW, Pasar Senen 4.000 KW, dan Cicayur 3.000 KW, namun 3.000 KW menggantikan gardu lama di Bojonggede, sehingga total menjadi 22.000 KW.
Untuk rehabilitasi tujuh gardu LAA dilakukan di Kedung Badak, Cilebut, Citayam, Jatinegara, Karet, Limo, dan Jurangmangu.
"Selama pengerjaan rehabilitasi ini, ada pemadaman pada tiga gardu listrik sehingga mengakibatkan kekurangan pasokan listrik untuk pengoperasian KRL dari Bogor ke Jakarta dan sebaliknya, sehingga ada pengurangan," kata Arief.
Dia menambahkan ketiga gardu listrik yang mengalami pemadaman yakni gardu listrik Kedung Badak pada 19-31 Oktober 2011, gardu listrik Cilebut 3-15 November 2011, dan gardu listrik Citayam 17-29 November 2011. "Gardu lainnya yang direhabilitasi yakni Jatinegara, Karet, Limo, dan Jurangmangu, tidak perlu pemadaman karena bisa dilakukan saat malam hari," kata Arief.
Arief menjelaskan jadwal KRL yang dibatalkan keberangkatannya dari Bogor menuju Jakarta sebanyak 13 KRL, di mana 5 diantaranya jadwal keberangkatan pada peak pagi dan 8 jadwal pada peak sore. Selain itu, pembatalan 16 jadwal kedatangan KRL dari Jakarta menuju Bogor, yakni 8 pada pahi hari dan sisanya sore-malam.
Dia menambahkan saat ini pengoperasian KRL di wilayah Jabodetabek dipasok dari 39 gardu listrik atau substation yang tersebar di 29 lokasi dengan tegangan 1.500 Vdc dan total daya 105.500 KW. Setiap gardu rata-rata berkapasitas 3.000 KW, dan satu set kereta rata-rata memerlukan 600 KW. (sut)